Rabu, 16 September 2009

11 Dosen Kopertis IX Terima Penghargaan

Sebelas dosen berprestasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi menerima penghargaan pada upacara peringatan Hardiknas 2009, di Kantor Kopertis IX Sulawesi, Jalan Bung Km 9, Makassar, Sabtu (2/5/2009). Selain itu, enam dosen Kopertis IX Sulawesi juga menerima SK pengangkatan sebagai guru besar dari Mendiknas Bambang Sudibyo. (Foto: Wahab/Humas Kopertis IX Sulawesi)
----------


11 Dosen Kopertis IX Terima Penghargaan

Makassar, (Tabloid Cerdas). Sebelas dosen berprestasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi menerima penghargaan pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2009, di Kantor Kopertis IX Sulawesi, Jalan Bung Km 9, Makassar, Sabtu (2/5/2009).

Selain itu, enam dosen Kopertis IX Sulawesi juga menerima surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai guru besar dari Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo.

Penyerahan penghargaan dan SK dilakukan oleh Koordinator Kopertis IX Sulawesi HM Basri Wello, disaksikan ratusan peserta upacara dari berbagai perguruan tinggi.

Dari 11 dosen berprestasi yang menerima penghargaan tersebut, empat di antaranya mengajar di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yakni HA Muin Fahmal, HM Basri Dalle, Junaiddin Zakariah, dan Andi Syarifuddin MT.

Tujuh dosen lainnya, yaitu HM Tahir Malik (Universitas Satria Makassar), A Sitti Melantik (Universitas Sawerigading, Makassar), Masnama Tadjo (STIEM Bongaya, Makassar), Kaharuddin (STKIPYAPIM, Maros), Ismail Marzuki (Akademi Analisis Kimia Yapika, Makassar), Munirah (Unismuh Makassar), dan Antonius Sudirman (Universitas Atma Jaya Makassar).

Enam dosen yang menerima SK pengangkatan sebagai guru besar yaitu Mir Alam (Universitas 45 Makassar), Abdul Karim (Universitas 45 Makassar), Abdul Jalil MS (Universitas Islam Makassar), Abdul Latif (UMI Makassar/dosen tetap yayasan), Basri Modding (UMI Makassar/ dosen tetap yayasan), Abdul Rahman (UMI Makassar/dosen tetap yayasan).

Koordinator Kopertis IX Sulawesi Basri Wello kepada wartawan seusai upacara mengatakan, pemberian penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi dari pemerintah kepada para dosen berprestasi.

“Saya yakin mereka memiliki kemampuan akademik yang cukup untuk menulis buku. Jangankan dosen yang sudah S-3 (doktor), mereka yang masih S-2 saja mampu,” tutur Basri Wello. (win)

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 6, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Kopertis IX Akan Terbitkan 5 Jurnal Ilmiah Baru



keterangan gambar: Prof Syahrir Mallongi

Kopertis IX Akan Terbitkan 5 Jurnal Ilmiah Baru

Makassar, (Tabloid Cerdas). Tak mudah menerbitkan dan mengelola 10 jurnal ilmiah sekaligus, karena harus didukung oleh sumber daya manusia yang andal, namun Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bung” Kopertis Wilayah IX Sulawesi mampu melakukannya.
Ke-10 jurnal ilmiah itu adalah Prospek (Bunga Rampai), Aktualita (Bunga Rampai), Masagena (Ekonomi), Al-Adabi (Sastra), Ibnu Khaldun (Sosial), Bertani (Pertanian), Panrita (Pendidikan), Multek (Teknik), Pinisi (Perikanan), dan Gratia (Hukum).
Merasa tak puas dengan ke-10 jurnal ilmiah tersebut, karena sulit mendapatkan status terakreditasi nasional, KPN ‘’Bung’’ kini berencana menerbitkan 5 jurnal ilmiah baru, meliputi jurnal ilmiah bidang ekonomi, hukum, sosial, teknik, dan kesehatan.
Ke-5 jurnal ilmiah baru tersebut sejak awal penerbitannya akan disesuaikan dengan tuntutan yang dipersyaratkan agar bisa mendapatkan status terakreditasi nasional.
‘’Ini untuk memenuhi tuntutan perkembangan, karena para dosen kini dipersyaratkan melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah terakreditasi nasional,’’ papar Ketua Koperasi ‘’Bung’’ Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr H Syahrir Mallongi SE MSi, kepada Tabloid Cerdas di ruang kerjanya, 31 Agustus 2009.
Syarat untuk mendapatkan status terakreditasi nasional sangat berat dan butuh biaya besar, sehingga KPN ‘’Bung’’ akan mempersiapkannya 5 jurnal ilmiah baru secara baik dan benar.
Syarat-syarat tersebut antara lain dalam hal pengelolaan harus ada mitra bestari yakni guru besar yang ada di luar lembaga yang mengelola jurnal ilmiah tersebut. Dalam hal ini, Guru Besar mitra bestari tersebut harus berasal dari luar Kopertis Wilayah IX Sulawesi.
‘’Staf redaksinya juga harus benar-benar profesional, yakni menguasai manajemen dan teknik penulisan ilmiah, serta bekerja penuh waktu,’’ jelas Syahrir yang kelahiran Wolo, Kolaka, 22 April 1960.
Menyinggung keberadaan 10 jurnal ilmiah yang dikelola saat ini, Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mengatakan, sebenarnya ke-10 jurnal tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan para dosen, yakni ada jurnal ilmiah umum (bunga rampai) dan ada jurnal ilmiah spesialis.
Namun karena kini dibutuhkan jurnal ilmiah terakreditasi dan ke-10 jurnal ilmiah yang ada sulit mendapatkan status terakreditasi, maka KPN ‘’Bung’’ berencana menerbitkan 5 jurnal baru yang lebih spesifik dan diharapkan kelak bisa terakreditasi.
‘’Jurnal ilmiah yang baru nanti memang sudah didesain secara matang untuk menjadi jurnal ilmiah terakreditasi nasional,’’ kata Syahrir. (win)

10 Jurnal Ilmiah yang dikelola KPN Bung:

1. Prospek (Bunga Rampai)
2. Aktualita (Bunga Rampai)
3. Masagena (Ekonomi)
4. Al-Adabi (Sastra)
5. Ibnu Khaldun (Sosial)
6. Bertani (Pertanian)
7. Panrita (Pendidikan)
8. Multek (Teknik/Teknologi)
9. Pinisi (Perikanan)
10. Gratia (Hukum)

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 5, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Humas Pendidikan se-Indonesia Usulkan Pelatihan Strategi Pencitraan



keterangan gambar:
Para peserta serius mengikuti pemaparan materi pada Rakornas Humas Pendidikan se-Indonesia, di Hotel Makassar Golden, Makassar, 25 April 2009.
Humas Pendidikan se-Indonesia Usulkan Pelatihan Strategi Pencitraan

Makassar, Tabloid Cerdas). Humas Pendidikan se-Indonesia mengusulkan kepada Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) agar mengadakan Pelatihan Strategi Pencitraan bagi para manajer atau kepala Humas.

Selain itu, juga diusulkan diadakan pelatihan analisis isi pemberitaan media, pelatihan manajemen krisis, pelatihan manajemen media internal, pelatihan lobi dan negosiasi, serta pelatihan public relation plan.

Usul tersebut tertuang dalam Rumusan Hasil Sidang Komisi I Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Humas Pendidikan 2009, di Hotel Sahid Makassar, 26 April 2009.

Ketua Komisi I yang juga Humas Kopertis IX Sulawesi, Drs Asnawin, mengatakan, khusus untuk para staf atau pegawai humas, komisinya mengusulkan pelatihan PR writing, pelatihan IT, pelatihan keterampilan komunikasi, pelatihan pembuatan media cetak atau bulletin, pelatihan jurnalistik, serta pelatihan dokumentasi dan monitoring media massa.

Selain mengusulkan kegiatan pelatihan bagi para manajer atau Kepala Humas, Komisi I juga menelorkan dua point rekomendasi, yakni kedudukan dan posisi Humas harus diperjelas, serta pimpinan institusi diminta memprioritaskan peningkatan kualitas SDM Humas.

Rakornas Humas Pendidikan yang diikuti utusan Dinas Pendidikan, perguruan tinggi negeri, dan Kopertis se-Indonesia yang berlangsung dua hari itu dibuka secara resmi oleh Sesjen Depdiknas Prof Dodi Nandika.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Depdiknas Muhadjir, dalam laporannya menjelaskan, Rakornas bertujuan meningkatkan koordinasi informasi dan kehumasan dalam rangka pelayanan informasi publik dan menyamakan persepsi kebijakan pendidikan nasional.

“Rakornas ini juga bertujuan meningkatkan wawasan dan keterampilan humas dalam bidang kehumasan,” katanya.

Rakornas menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Kepala Badan Informasi Publik Depdiknas Muhadjir, dosen UGM Prof Dr Miftah Thoha (Peran Humas di Era Teknologi dan Informasi dalam Perspektif Organisasi), Kepala BIP Depkominfo Suprawoto (Keterbukaan Informasi Publik), dosen London School of Public Relation Tri Ambarwati dan Ahmed Kurnia, serta Redaktur Pendidikan Harian Kompas Imam Prihadiyoko dan Redaktur Pendidikan Harian Media Indonesia.

Hasil pemaparan materi, kemudian dibahas oleh para peserta yang dibagi dalam tiga komisi. Rumusan atau hasil sidang komisi-komisi kemudian dibahas dalam sidang pleno sebelum acara penutupan. (win)

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 5, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Kopertis IX Sudah Miliki Puluhan Profesor



keterangan gambar: Prof Guntur Yusuf menerima ucapan selamat dari Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Basri Wello seusai menerima SK Guru Besar.

Kopertis IX Sudah Miliki Puluhan Profesor

Makassar, (Tabloid Cerdas). Enam dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi menerima SK Pengangkatan Guru Besar pada Upacara Peringatan HUT Ke-64 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Kantor Kopertis IX Jl. Bung, Makassar, Senin, 17 Agustus 2009.

Ke-6 dosen tersebut ialah Prof Dr H Guntur Yusuf MS (bidang mikrobiologi, dosen DPK di Universitas Islam Makassar), Prof Dr H Kaharuddin MHum (linguistik, Universitas Sawerigading, Makassar), Prof Dr Ansar MS (ekonomi mikro, Universitas Pepabri, Makassar), Prof Dr H Muhammad Basri D MHum (bahasa Inggris, Universitas Muslim Indonesia, Makassar), Prof Dr HA Rasyid Pananrangi SH MPd (pendidikan, STKIP Muhammadiyah Bone), serta Prof Dr Umar Gani MSi (ilmu manajemen, Universitas Muslim Indonesia, Makassar).

SK Pengangkatan Guru Besar diserahkan oleh Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello MA, dan disaksikan oleh ratusan peserta upacara.

Dengan tambahan enam guru besar tersebut, Kopertis IX Sulawesi kini sudah memiliki lebih dari 30 guru besar alias professor.

Pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2009, enam dosen Kopertis IX Sulawesi juga telah mendapatkan SK pengangkatan sebagai Guru Besar.

Mereka adalah Prof Ir Mir Alam MS (Universitas 45 Makassar), Prof Dr H Abdul Karim MS (Universitas 45 Makassar), Prof Dr Abdul Jalil MS (Universitas Islam Makassar), Prof Dr H Abdul Latif SH MHum (UMI Makassar/dosen tetap yayasan), Prof Dr Basri Modding SE MSi (UMI Makassar/dosen tetap yayasan), serta Prof Dr Abdul Rahman SE MSi (UMI Makassar/dosen tetap yayasan).

Basri Wello mengatakan, dosen Kopertis IX Sulawesi secara keseluruhan berjumlah 7.139 orang, terdiri atas 4.916 (68,86%) dosen berkualifikasi sarjana (S1) dan diploma empat (D4), 2.096 (29,36%) dosen berkualifikasi magister (S2), serta 127 (1,78%) dosen berkualifikasi doktor (S3).

“Dosen yang masih berkualifikasi sarjana harus segera lanjut S2, karena pada tahun 2014 semua dosen harus sudah berkualifikasi S2. Kalau tidak, maka mereka (yang berijazah S1) tidak boleh mengajar di perguruan tinggi mana pun. Pilihannya hanya dua, beralih menjadi pegawai administrasi atau pensiun,” paparnya.

Bagi dosen yang ingin melanjutkan kuliah, pemerintah telah menyediakan cukup banyak beasiswa. Khusus di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, terdapat sedikitnya jatah 5.500 beasiswa bagi para dosen.

"Pemerintah sudah menyediakan fasilitas. Sekarang sisa kemauan dosen bersangkutan untuk mengambil kesempatan itu. Jadi tidak ada lagi alasan untuk tidak sekolah," tegas Basri. (win)

Laboratorium UVRI Cukup Lengkap

Laboratorium UVRI Cukup Lengkap

Makassar, (Tabloid Cerdas). Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello MA meresmikan laboratorium micro teaching dan green house milik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Republik Iindonesia (UVRI) Makassar, Rabu, 19 Agustus 2009.

Basri bahkan menyebut UVRI sebagai salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Makassar yang memiliki laboratorium cukup lengkap. Selain dua lab yang baru saja diresmikan UVRI memiliki sembilan laboratorium lainnya.

Yakni laboratorium internet, laboratorium informatika, laboratorium pertambangan, laboratorium kimia dasar/analitik, laboratorium fisika dasar, workshop pengolahan bahan galian, pemanfaatan batu bara, dan mekanika batuan, laboratorium biologi, laboratorium bahasa, dan workshop mesin.

“UVRI memang termasuk perguruan tinggi yang memiliki fasilitas laboratorium cukup lengkap. Dengan kehadiran dua laboratorium terbaru milik FKIP tentu semakin komplitlah fasilitas pendukung yang dimiliki UVRI,” kata Basri Wello, seperti diberitakan Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com), 25 Agustus 2009.

Dengan fasilitas demikian lengkap, Basri mengharapkan para dosen UVRI bisa memacu diri dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan giat melakukan penelitian.

“Semoga keberadaan laboratorium ini bisa membuat para dosen giat melakukan penelitian dan melanjutkan studi hingga S3. Apalagi peluang untuk mendapatkan beasiswa dan biaya penelitian dari Dikti cukup terbuka. Saya harap peluang ini tidak boleh disia-siakan,” harapnya. (win)

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 5, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Universitas Fajar Tak Ingin Alumninya Menganggur



Universitas Fajar Tak Ingin Alumninya Menganggur

Makassar, (Tabloid Cerdas). Tidak ada perguruan tinggi yang menginginkan alumninya menganggur, begitu juga dengan Universitas Fajar (Unifa) Makassar, tetapi tidak semua semua perguruan tinggi mengantisipasi hal tersebut.

Akibatnya, banyak alumni perguruan tinggi yang menganggur. Mereka tak mampu bersaing untuk masuk ke dunia kerja dan juga tak mampu mampu membuka lapangan kerja. Maka terciptalah pengangguran intelek di mana-mana, baik di kota-kota besar maupun di berbagai kota dan kabupaten lainnya.

’’Kami tak mau lulusan Universitas Fajar tidak tertampung dalam pasar kerja atau tak mampu menciptakan lapangan kerja,’’ kata Rektor Unifa, Prof Dr H Halide, kepada ’’Tabloid Cerdas’’, di ruang kerjanya, 5 September 2009.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Unifa sering mengadakan kuliah umum tentang enterpreneur dengan mengundang pengusaha, pejabat, dan tokoh-tokoh yang sukses di bidangnya masing-masing.

Mereka yang diundang dan telah memberikan kuliah umum di Unifa antara lain HM Alwi Hamu (pendiri dan pemimpin umum Fajar Group), H Syamsu Nur (CEO Fajar Group), Iqbal Latanro (Dirut Bank BTN), Sat-tar Taba (Dirut PT Semen Tonasa), Arifuddin Nurdin (mantan Kepala PT PLN Sulselrabar), Fadel Muhammad (Gubernur Gorontalo), dan Litha Brent (pengusaha).

’’Program studi apa saja selalu terkait de-ngan enterpreneur,’’ kata Prof Halide.

Selain mengundang tokoh, pejabat, dan pengusaha untuk memberikan kuliah umum, Unifa juga memberikan praktek lapangan kepada mahasiswa, antara lain praktek menjadi wartawan media cetak dan media elektronik di Harian Fajar, Harian Ujungpandang Ekspres, Harian Beritakota Makassar, Fajar TV, Fajar FM, dan beberapa media grup Fajar lainnya.

Mahasiswa lain diterjunkan ke beberapa hotel milik Fajar Group di Pulau Batam, di Kupang, di Balikpapan, dan di Makassar.

’’Tentu juga ada yang praktek di tempat lain,’’ jelas Guru Besar Emiritus dari Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Untuk melengkapi pelajaran teori di kelas, untuk pengembangan mahasiswa, dan untuk kenyamanan perkuliahan, Unifa menyiapkan berbagai sarana dan prasarana, antara lain laboratorium komputer, perpustakaan, studio TV dan studi radio, bebas internet/hotspot 24 jam di lokasi kampus, ruangan kelas yang full AC dan menggunakan multimedia, sarana olahraga, unit-unit kegiatan, serta enterpreneur centre.

13 Program Studi

Universitas Fajar yang diresmikan pada 8 Agustus 2008 dan merupakan hasil peningkatan status dari beberapa sekolah tinggi dan akademi, kini membuka 13 program studi (prodi).

Ke-13 prodi tersebut adalah D3 Ilmu Komunikasi, S1 Ilmu Komunikasi, D3 Akuntansi, S1 Akuntansi, D3 Pariwisata, S1 Manajemen, D3 Bahasa Inggris, S1 Hubungan Internasional, S1 Teknik Arsitektur, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Mesin, dan S1 Teknik Kimia.

’’Mahasiswa kami saat ini berkisar 700 orang. Tahun ini kami siap menerima 500 mahasiswa baru,’’ kata Prof Halide. (win)

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 5, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Mengenal UPSDM Kopertis Wilayah IX Sulawesi



Mengenal UPSDM Kopertis Wilayah IX Sulawesi

Kopertis Wilayah IX Sulawesi bertugas melakukan pengawasan, pengenda lian, dan pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta (PTS) dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Provinsi Gorontalo.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kopertis IX membentuk beberapa lembaga, antara lain Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia yang disingkat UPSDM.

Apa dan bagaimana tugas UPSDM Kopertis IX Sulawesi, serta apa saja yang telah dilakukan, berikut penuturan Ketua UPSDM Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr H Guntur Yusuf MS, kepada wartawan Tabloid Cerdas, Asnawin, di Makassar, Ahad, 6 September 2009.

UPSDM adalah Unit Pengembangan yang ditugaskan untuk mengembangkan dan meningkatkan Kompetensi Pedagogik bagi dosen PTS Kopertis Wilayah IX Sulawesi, melalui berbagai Pelatihan dan Workshop, baik yang diselenggarakan oleh Kopertis, maupun yang diselenggarakan oleh PTS atau gabungan beberapa PTS.

Lembaga ini berperan sebagai fasilitator pada setiap Pelatihan dan Workshop dengan melibatkan sejumlah Tutor yang terdiri atas dosen-dosen PTS yang berkualifikasi S3 (Doktor) dan memiliki Sertifikat Penatar yang diperoleh setelah mengikuti TOT yang dise-lenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.

Sejak terbentuknya, UPSDM telah melaksanakan dan atau memfasilitasi 21 angkatan Pelatihan PEKERTI, 16 angkatan Pelatihan AA, 10 angkatan Pelatihan Pengukuran Tes, dan Penilian Hasil Belajar, 2 angkatan Pelatihan Pembelajaran Soft Skills, serta 1 angkatan Workshop Penulisan Bahan Ajar.

Ke depan, UPSDM tetap memprioritaskan Pelatihan dan Workshop (PEKERTI, AA, Pengukuran Tes dan Penilaian Hasil Belajar, Pembelajaran Soft Skills di PT, dan Penulisan Bahan Ajar), sebagai bentuk konsistensi dan komitment awal terbentuknya UPSDM yakni untuk pengembangan dan peningkatan Kompetensi Pedagogik bagi dosen Perguruan Tinggi Swasta.

UPSDM senantiasa meningkatkan kualitas pelaksanaan Pelatihan dan Workshop yang dilaksanakan, baik melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan Tutor, maupun melalui pengembangan materi Pelatihan dan Woskshop sesuai perkembangan dunia pen-didikan dari waktu ke waktu.

Saat ini, UPSDM memiliki 9 (sembilan) orang Tutor yang seluruhnya berkualifikasi Doktor (S ), 7 (tujuh) di antaranya telah memiliki Pangkat Akademik Guru Besar (Profesor).

Para tutor tersebut adalah Prof Dr H Guntur Yusuf MS, Prof D Ansar MSi, Prof Dr H Wahyuddin Hamid MSi, Prof Dr Hj Syamsiah Badaruddin MSi, Prof Dr H Kaharuddin MHum, Prof Dr Siardin Andi Jemma MSi, Prof Dr Ir Mir Alam MSi, Dr Mattalatta MSi, dan Dr Syamsir Torang MSi.

Para tutor UPSDM sudah banyak memperoleh informasi dan tanggapan yang positif, baik secara perorangan maupun institusi, tentang besarnya manfaat yang diperoleh dari Pelatihan dan Workshop yang telah diikuti, baik dalam peningkatan kemampuan individu dalam melaksanakan tugas sebagai dosen, maupun peningkatan kualitas pembelajaran di institusi tempat mereka bekerja.

UPSDM juga telah mendapat informasi dari beberapa dosen yang telah mengikuti Sertifikasi, bahwa hasil Pelatihan PEKERTI dan AA sangat membantu dalam menyusun Des-kripsi Diri, sebagai salah satu bagian penting dalam pengisian Forto Folio Sertifikasi dosen.

Beberapa PTS telah menghubungi UPSDM yang menyatakan keinginan mereka untuk melaksanakan Pelatihan, baik PEKERTI dan AA, maupun Pembelajaran Soft Skills dalam waktu dekat.

Untuk itu, UPSDM saat ini sudah mulai mempersiapkan Jadwal Pelatihan bagi PTS yang sudah menentukan waktu pelaksanaan yang diinginkan.

Kepada para dosen PTS, UPSDM meng-himbau agar mereka berupaya mengikuti Pelatihan dan Workshop tersebut, mengingat manfaatnya sangat signifikan bagi peningkatan kompetensi pedagogik yang semakin ke depan semakin dibutuhkan.

UPSDM senantiasa membuka kesem-patan kepada PTS atau Gabungan PTS yang akan menyelenggarakan Pelatihan PEKERTI, AA, Pengukuran Tes dan Penilaian Hasil Be-lajar, Pembelajaran Soft Skills, dan Penulisan Bahan Ajar, untuk mendaftarkan diri pada :

SEKRETARIAT UPSDM
KANTOR KOPERTIS WIL.IX SULAWESI
Jl. Bung Km.9 Tamalanrea Makassar
Tlp. (0411) 586201 – 586202,
Fax. (0411) 568241

atau

Kontak Person :
Prof Dr H Guntur Yusuf MS
Hp. 081-2412-0152
Prof Dr Ansar MSi
Hp. 0813-4240-3573

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 5, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Budaya Inovasi dan Kompetisi

Kompetisi adalah alamat masih adanya kehidupan, masih ada keinginan dan kebutuhan. Kompetisi adalah bagian dari gejala kemanusiaan, bahwa semenjak adanya kelompok manusia, di dalamnya terdapat kompetisi apakah menggejala atau tersembunyi.

- Prof. Abu Hamid -

(Antropolog)

Jangan Coba-coba Pengaruhi Tim Asesor BAN-PT

Tim asesor sudah diwanti-wanti agar mereka tidak menerima uang, tidak boleh dibayarkan tiket pesawatnya atau dibayarkan hotelnya, karena mereka sudah diberi dana yang cukup untuk kebutuhan tersebut. Kalau dijemput dan diantar dengan mobil saat berkunjung, itu boleh-boleh saja, tetapi semata-mata untuk mempercepat proses kunjungan ke perguruan tinggi, karena tim asesor kan tidak tidak tahu jalanan. 

- Prof Natsir Nessa -

(Anggota BAN-PT)

Semoga Cerdas Bisa Rutin Terbit

Semoga Cerdas Bisa Rutin Terbit

Setelah mendengar kabar bahwa Tabloid Cerdas milik Kopertis IX Sulawesi akan terbit kembali, saya hanya bisa mengucapkan selamat. Dengan harapan, semoga tabloid ini bisa terbit rutin, karena PTS dan para dosen butuh media massa sebagai pusat informasi dan ajang silaturrahim. Sekali lagi, selamat.

Yusuf
Manado

keterangan:
Surat pembaca ini dimuat di halaman 2, Tabloid CERDAS, edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Gratis Kuliah untuk Anak Pesisir dan Nelayan

Gratis Kuliah untuk Anak Pesisir dan Nelayan

Sekiranya di sekitar teman2, famili, tetangga, dan handai taulan, ada anak pesisir, anak nelayan yang punya motivasi kuliah, tetapi kurang mampu, tamat SMA atau sederajat tahun 2008 atau 2009, STITEK Balik Diwa Makassar, memberi kesempatan hingga tanggal 31 Agustus 2009 untuk mendaftar program kuliah gratis gelombang ke-2.

Seluruh biaya kuliah GRATIS untuk tamatan SMA 2008 atau 2009 yang punya motivasi ingin kuliah menjadi sarjana perikanan, tinggal di wilayah pesisir atau orang tuanya nelayan baik ABK (sawi kapal), maupun penjual ikan keliling.

Yang bersangkutan dipersilahkan langsung mendaftarkan diri ke kampus STITEK Balik Diwa, Jln Perintis Kemerdekaan VIII/No.8, Makassar, dengan membawa foto kopi ijazah dan UAN, keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat, keterangan sehat, dan pas foto 3x4 dan 4x6 masing-masing 2 lembar.

Mohon bantuannya supaya tepat sasaran, terima kasih.

Buri Prahastyo Indiardjo

keterangan: Surat pembaca ini dimuat di halaman 2, Tabloid CERDAS, edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Grup Milis Humas Kopertis IX

Grup Milis Humas Kopertis IX

Yth. Kawan2 Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Saya sangat senang dan berterima kasih atas program ini (Grup Milis Humas Kopertis IX Sulawesi) untuk membangun komunikasi yang efektif untuk seluruh dosen, humas PT, dan email resmi PTS di wilayah Kopertis IX, ke dalam sebuah grup milis.
Mudah2an kita dapat memanfaatkan fasilitas ini dalam rangka membangun dan mengembangkan perguruan tinggi swasta di masa akan datang. Terima kasih.

Azis Rachman
STA Bina Taruna, Gorontalo

-Penjelasan redaksi: Grup Milis Humas Kopertis IX Sulawesi adalah wadah pertukaran informasi dan wadah diskusi para Humas perguruan tinggi swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Situs web umum http://www.kopertis9.or.id. Alamat grup Alamat web saat ini: http://groups.google.co.id/grup/humaskopertisIX-sulawesi. Alamat email saat ini: humaskopertisIX-sulawesi@googlegroups.com.

keterangan: Surat pembaca ini dimuat di halaman 2, Tabloid CERDAS, edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Surat Edaran Palsu

Surat Edaran Palsu

Pada hari Senin, 24 Agustus 2009, Bapak Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr H Muhammad Basri Wello MA, menerima pesan singkat (sms) dari Ketua BAN-PT, Bapak Kamanto Sunarto.
Ketua BAN-PT menyampaikan bahwa kini sedang berlangsung upaya penipuan terhadap sejumlah program studi perguruan tinggi bermodus pengedaran surat edaran palsu berlogo BAN-PT, seakan-akan BAN-PT Agustus 2009 akan mengadakan Semiloka Akreditasi di Hotel Sahid Jaya Jakarta dengan Mendiknas dan pejabat Depdiknas dan BAN-PT sebagai pembicara.
Upaya penipuan ini diduga bertujuan menarik biaya pendaftaran dari mereka yang berminat hadir. Selanjutnya, Ketua BAN-PT memohon bantuan kewaspadaan dan penyampaian informasi kepada PTS.
Sehubungan dengan beredarnya surat edaran palsu berlogo BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi) tersebut, dengan ini kami perlu menyampaikan beberapa hal.
Pertama, BAN-PT tidak ada agenda dan tidak sedang merencanakan acara dimaksud (Semiloka Akreditasi di Hotel Sahid Jaya Jakarta, dengan Mendiknas, pejabat Depdiknas, dan BAN-PT sebagai pembicara).
Kedua, surat edaran palsu berlogo BAN-PT tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak modus upaya penipuan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan pribadi / kelompok dari pimpinan perguruan tinggi dan dosen PTS di lingkungan Kopertis IX Sulawesi dan di Indonesia pada umumnya.
Ketiga, upaya penipuan ini diduga bertujuan menarik biaya pendaftaran dari mereka yang berminat hadir.
Keempat, mohon kewaspadaan dari para pimpinan dan dosen PTS terhadap berbagai upaya penipuan tersebut.
Atas perhatian dan kerjasama semua pihak kami sampaikan ucapan terima
kasih.

Asnawin
Humas Kopertis Wil. IX Sulawesi

keterangan: Surat Pembaca ini dimuat di halaman 2 Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

Training ESQ Bagi Dosen dan Mahasiswa

Training ESQ Bagi Dosen dan Mahasiswa

Forum Alumni ESQ Kopertis Wilayah IX Sulawesi Periode 2009-2012 telah dibentuk dan mendapatkan SK dari Bapak Koordinator Kopertis. Kami sebagai pengurus telah mengadakan rapat dan membuat program kerja. Salah satu program kerja kami yaitu mengadakan Pelatihan / Training ESQ Angkatan III yang insya Allah dilaksanakan pada Bulan Oktober 2009, di Makassar.
Pelatihan atau training ESQ ini kami bagi dua kategori, yaitu kategori dosen dan pimpinan PTS, serta kategori mahasiswa. Kami harapkan kerjasama dari para pimpinan perguruan tinggi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kepada pengelola Tabloid Cerdas, terima kasih atas dimuatnya surat penyampaian kami ini.

Prof Tahir Malik
Ketua Forum Alumni ESQ Kopertis IX

keterangan: Surat Pembaca ini dimuat di halaman 2 Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009.

Keterbukaan Informasi Publik

Keterbukaan Informasi Publik

Selain Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP), kalangan pendidikan dan masyarakat Indonesia pada umumnya, juga perlu mengenal Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).

UU KIP memang telah disahkan pada tahun 2008, tetapi baru diberlakukan dua tahun kemudian atau tepatnya pada bulan Mei 2010.
Tanggapan tentang kehadiran UU KIP memang berbeda-beda. Ada yang yang was-was, ada yang gembira, tetapi ada juga yang menanggapinya secara biasa-biasa saja.

Mereka yang was-was atau bahkan khawatir itu, mungkin hanya kebetulan belum membaca atau belum memahami isi secara keseluruhan UU KIP.

Mereka yang gembira tentu karena mereka merasa akan mudah mendapatkan informasi publik yang selama ini mungkin agak sulit diperoleh, sementara yang menanggapi secara biasa-biasa saja ada dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, mereka sudah membaca, mendiskusikan, dan memahami isi UU KIP, sedangkan kemungkinan kedua, mereka belum tahu apa materi isi atau mereka tidak peduli dengan terbitnya undang-undang tersebut.

Tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan terbitnya UU KIP. Kita juga tidak perlu menghafal mati seluruh 13 bab dan 64 pasal dalam Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, karena hanya sebagian yang barkait langsung dengan kalangan pendidikan.

Secara umum, para pejabat dan Humas hanya perlu membaca, mendiskusikan, dan memahami beberapa pasal dalam undang-undang tersebut, antara lain pasal 7 ayat (4), tentang kewajiban membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik. Informasi publik dimaksud tentu saja yang benar adanya dan tidak menyesatkan.

BAB IV tentang informasi yang wajib disediakan dan diumumkan juga perlu dipahami, yakni informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, informasi yang wajib diumumkan secara serta-merta, serta informasi yang wajib tersedia setiap saat.

Setiap instansi atau badan publik pun setiap tahunnya wajib mengumumkan layanan informasi yang meliputi jumlah permintaan informasi yang diterima, waktu yang diperlukan Badan Publik dalam memenuhi setiap permintaan informasi, jumlah pemberian dan penolakan permintaan informasi, dan atau alasan penolakan permintaan informasi (pasal 12).

Penolakan permintaan informasi tersebut terkait dengan Bab IV tentang informasi yang dikecualikan, khususnya pasal 17. Namun pasal 19 mengingatkan para pejabat dan Humas agar melakukan pengujian dengan saksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan informasi publik tertentu yang dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang.

Tentu tidak semua informasi publik dapat begitu saja diberikan kepada setiap orang atau setiap pemohon, karena ada mekanisme yang mengaturnya, yaitu pada Bab VI tentang mekanisme memperoleh informasi.

Yang perlu dilakukan oleh badan publik antara lain menyampaikan informasi secara berkala melalui media massa (internal dan eksternal), menyampaikan informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak, serta menyampaikan kepada khalayak ramai informasi setiap saat melalui situs website.

Di perguruan tinggi negeri dan swasta, di kantor-kantor pemerintahan, di kantor Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta), dan di berbagai Badan Publik lainnya, kini dapat dengan mudah diminta majalah, bulletin, atau tabloid internal yang dikelola oleh para Humasnya.

Masyarakat juga kini dapat membuka kapan saja dan dimana saja situs website perguruan tinggi, kantor-kantor pemerintah, Kopertis, dan berbagai badan publik lainnya.

Disinilah tantangan yang dihadapi para pejabat Humas, karena mereka harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi, serta mampu menjalin kerjasama yang baik dengan semua unit atau bagian di instansinya masing-masing, sehingga mudah mendapatkan dan menyiapkan informasi publik.

Para pejabat dan atau staf Humas juga tak boleh ketinggalan informasi, khususnya yang berkait dengan instansinya masing-masing.

Pasal 13 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik menekankan bahwa untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat, dan sederhana, maka setiap Badan Publik harus menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, yang dibantu oleh pejabat fungsional. Pejabat fungsional inilah yang biasa disebut Humas.

Kepada para Humas, selamat menyambut pemberlakuan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, semoga sukses dalam melaksanakan tugas.

keterangan: tulisan ini adalah Tajuk Rencana Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009 (halaman 2).

Penerimaan Pegawai CPNS Kopertis IX Sulawesi

Penerimaan Pegawai CPNS Kopertis IX Sulawesi

1. Departemen Pendidikan Nasional membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2009. Khusus untuk penerimaan CPNS Kopertis Wilayah IX Sulawesi, penerimaan CPNS hanya melalui formasi tenaga teknis dengan kualifikasi bidang ilmu adalah sebagai berikut:
- Ilmu Administrasi Negara ( S1 )
- Ilmu Komunikasi ( S1 )
- Sistem Informasi / Manajemen Informatika ( S1 )
- Akuntansi / Akuntansi Komputer ( S1 / D3 )
- Sekretaris ( D3 )

2. Lamaran harus ditulis tangan sendiri menggunakan huruf latin dengan tinta hitam dan ditandatangani oleh pelamar, serta ditujukan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, disertai dengan :

a. 1 ( satu ) lembar fotocopy STTB / Ijazah yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, tanggal penetapan STTB / Ijazah harus sebelum tanggal pelamaran, tidak boleh surat keterangan atau pernyataan yang menyatakan bahwa belum diwisuda dan menunjukkan aslinya kepada tim seleksi administrasi;
b. 3 ( tiga ) lembar pas foto ukuran 3X4 cm;
c. Fotocopy Kartu tanda Penduduk (KTP);
d. Syarat usia pelamar paling rendah 18 tahun dan setinggi-tingginya 35 tahun, dan tidak melebihi 40 tahun pada 1 Desember 2009.

Humas Kopertis IX Sulawesi
-Asnawin

Tabloid CERDAS Terbit 24 Halaman

Tabloid ''CERDAS'' Terbit 24 Halaman

Makassar, 15 September 2009

Tabloid ''CERDAS'' yang diterbitkan Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi kini menemui pembacanya dengan jumlah halaman lebih banyak dibanding edisi sebelumnya. Jika pada edisi Nomor 31, Tabloid CERDAS tampil 16 halaman, maka pada edisi nomor 32, Vol. IV, September 2009, tabloid ini bertambah delapan halaman atau menjadi 24 halaman.

Penambahan halaman itu dilakukan untuk menampung lebih banyak rubrik dan berita. Rubrik yang ditampilkan kali ini yaitu :
1. Wacana (halaman 3)
- berisi wawancara khusus dengan anggota Majelis BAN-PT Prof Dr Ir HM
Natsir Nessa MS.
2. Opini (halaman 4)
- berisi artikel karya Profesor Abu Hamid, Rektor Universitas 45 Makassar, dengan judul ''Budaya Inovasi dan Kompetisi (Suatu Penelitian Awal).
3. Dinamika (halaman 5 s/d 11)
- berisi berita-berita kegiatan Kopertis IX Sulawesi dan berbagai PTS se-Sulawesi.
4. Sosok (halaman 12 dan 13)
- berisi profil Profesor Guntur Yusuf MS (Profesor Mikrobiologi Pertama PTS se-Kopertis IX Sulawesi) dan Prof Dr H Andi Melantik Rompegading SH MH (Profesor Termuda Kopertis IX).
5. Resensi (halaman 14)
- berisi resensi atau tinjauan pustaka terhadap buku dan jurnal ilmiah
6. Tesis & Disertasi (halaman 15)
- berisi disertasi Dr Ir Ratnawati Tahir MSi, dan disertasi Dr Yusvina Ta’dung Batara SH MH.
7. Liputan Khusus (halaman 16)
- berisi seratusan program studi yang ''berguguran'' alias ditutup pada sejumlah PTS se-Sulawesi.
8. Seni - Budaya (halaman 17)
- berisi cerita pendek karya Datuk Gogo Putih.
9. Aneka (halaman 18)
- berisi berita campuran yang tidak tertampung di rubrik Dinamika.
10. Lensa (halaman 19)
- berisi foto-foto berbagai kegiatan dalam rangka peringatan HUT ke-64 Proklamasi Kemerdekaan RI tingkat Kopertis IX Sulawesi.
11. Referensi (halaman 20 s/d 23)
- berisi Undang-undang Nomor 9 Tahun 2009, tentang Badan Hukum Pendidikan.
12. Nama & Pengalaman (halaman 24)
- berisi pengalaman unik atau berita ringan tapi mengandung unsur humor tentang seseorang.

Tabloid CERDAS dapat diperoleh di ruangan Humas Kopertis IX atau melalui pengiriman pos. PTS dan dosen yang berminat, silakan hubungi pengelola melalui :
1. Humas Kopertis IX Sulawesi, Jl. Bung, Km9, Makassar.
2. E-mail: asnawin@gmail.com, humaskopertis9@gmail.com
3. Asnawin, handphone 0812-428-4650
4. Haji Wahab, handphone 0813-5535-9610

Untuk mempermudah pengiriman lewat pos, silakan kirim alamat lengkap ke kantor Kopertis IX, melalui sms, atau melalui email, serta kirimkan ongkos kirim dan atau partisipasi bantuan dana kepada pengelola Tabloid CERDAS, melalui rekening nomor:
- 82547043, atas nama Asnawin, Bank Danamon Cab. BDI Makassar Panakukang.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasama semua pihak.
Hormat kami / atas nama pengelola: Asnawin

Senin, 13 Juli 2009

Kopertis IX Sulit Tertibkan Pendidikan Jarak Jauh

Kopertis IX Sulit Tertibkan Pendidikan Jarak Jauh

Senin, 22 Juni 2009 22:27
www.antara-sulawesiselatan.com

Makassar (ANTARA News) - Kopertis Wilayah IX Sulawesi masih kesulitan menertibkan perguruan tinggi swasta (PTS) yang membuka sistem penddidikan jarak jauh.

"Meskipun sudah ada larangan pemerintah, ternyata masih banyak kampus yang membuka 'kelas jauh'," kata Sespel Kopertis IX Sulawesi, H. Ibrahim Saman, di Makassar, Senin.

Akibatnya, lanjut dia, banyak ijazah yang dikeluarkan perguruan tinggi swasta yang tidak diakui keabsahannya oleh pemerintah maupun instansi lainnya.

"Banyak kampus yang tidak sehat dan itu berdampak kepada jalannya organisasi di kampus tersebut," ungkapnya.

Dia mengatakan, kampus yang sehat memiliki rencana dan strategi (Renstra) selama lima tahun yang dijadikan rujukan dalam mengelola berbagai aktivitasnya.

"Kenyataannya, Renstra dibuat hanya untuk memenuhi persyaratan, jika sewaktu-waktu laporan dibutuhkan, tetapi tidak dijadikan rujukan dalam mengelola perguruan tinggi tersebut," ujarnya.

Renstra yang dibuat oleh perguruan tinggi, sebaiknya mengacu issu Renstra Depdiknas yang meliputi perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta tata pamong, tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Secara khusus, dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI secara berulang melakukan upaya pelarangan dan penertiban terhadap penyelenggaraan program kelas jarak jauh yang tidak mengindahkan asas kepatutan izin penyelenggaraannya.

Bahkan, Dirjen Dikti telah memberlakukan sanksi, baik bagi penyelenggara dengan tindakan pencabutan izin penyelenggaraan pendidikan tinggi, maupun pada peserta didik melalui kebijakan untuk tidak mengakui ijazah (illegal license).

Selain itu, hasil proses pendidikan tinggi kelas jarak jauh tidak dapat diizinkan dalam mengikuti proses penyesuaian dalam aspek karier di lingkungan kerja Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Surat edaran Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 595/D5.1/T/2007.

Ditemui seusai membuka Workshop Penyusunan Renstra PTS Kopertis IX Sulawesi, di Bapelkes Makassar, Ketua Panitia Workshop Andi Muhammad Amir berharap workshop yang diikuti 50 orang pimpinan PTS atau mereka yang dipersiapkan menyusun Renstra PTS se-Sulawesi dapat memberikan pemahaman mewujudkan kesehatan organisasi dan daya saing PTS melalui instrumen perencanaan yang sistemik dan akurat

"Kita juga mendorong PTS untuk melaksanakan otonomi dengan manajemen pengelolaan yang mengacu kepada renstra dan selalu melakukan evaluasi diri dalam rangka menyesuaikan diri dengan perkembangan Iptek dan kebutuhan masyarakat yang selalu berubah," katanya.

Maraknya penyelenggaraan pendidikan jarak jauh saat ini telah menjadi perhatian serius para penggiat pendidikan, pemerintah, masyarakat, dan lembaga perlindungan konsumen di Indonesia.

(T.PK-HK/F003)

Pimpinan Perguruan Tinggi Minimal Doktor


Ir H Azis Rahman MM, yang mengelola Yayasan Bina Taruna Gorontalo, menyambut baik UU BHP. Hanya saja dia meminta agar dilakukan sosialisasi yang lebih mendetail terhadap undang-undang tersebut, termasuk kriteria calon pimpinan perguruan tinggi yang minimal doktor. Menurut Azis, jika itu diberlakukan, dirinya yakin ada 50 persen PTS yang tidak bisa memenuhinya. (ist)

STIEM Bongaya dan STIE 66 Jalin Kerja Sama

STIEM BONGAYA. Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari, pada 1 Juli 2009 di Makassar, sepakat menjalin kerjasama penyelenggaraan program pascasarjana (S2) Magister Manajemen dengan system hybrid.
-----------


STIEM Bongaya dan STIE 66 Jalin Kerja Sama

Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari, pada 1 Juli 2009 di Makassar, sepakat menjalin kerjasama penyelenggaraan program pascasarjana (S2) Magister Manajemen dengan system hybrid.

Dalam kerja sama tersebut, STIEM Bongaya menyiapkan tenaga pengajar, pembimbing tesis, sementara STIE 66 Kendari dapat memberikan bantuan tenaga pengajar sesuai kompetensi keilmuan yang dimiliki.

“Proses belajar mengajar semester satu sampai semester tiga dilaksanakan di Kampus STIE 66 Kendari, sedangkan seminar proposal, seminar hasil, dan ujian tutup dilaksanakan di Kampus PPs MM STIEM Bongaya Makassar,” jelas Sekretaris PPs STIEM Bongaya Prof Dr Syamsul Ridjal MSi, kepada Humas Kopertis IX Sulawesi, Asnawin, di Makassar, Kamis, 9 Juli 2009.

Naskah kerja sama ditandatangani Direktur PPs STIEM Bongaya Prof Dr Hj Rabihatun Idris MS, Ketua STIE 66 Kendari Sudarmanto SE, serta Koordinator Kopertis X Sulawesi Prof Dr HM Basri Wello MA.

Dia mengatakan, program perkuliahan tersebut bukanlah “kelas jauh”, melainkan program hybrid. Sebab tetap ada perkuliahan di Makassar, sementara STIE 66 Kendari memfasilitasi proses pelaksanaan belajar mengajar di Kendari.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Manfaat Grup Milis Humas Kopertis IX Sulawesi

Manfaat Grp Milis Humas Kopertis IX Sulawesi

Sebagai Humas Kopertis Wilayah IX Sulawesi, kami diberi tugas mendaftarkan sebanyak mungkin alamat email dosen, humas dan email resmi PTS di wilayah Kopertis IX, ke dalam sebuah grup milis.

Sehubungan dengan itu, kami telah membuat grup milis yang diberi nama "Humas Kopertis IX Sulawesi". Sampai sekarang sudah kami daftarkan sekitar 400 alamat email. Email itu sebagian kami peroleh dari buku direktori PTS dan sebagian lainnya dari email yang masuk di website www.kopertis9.or.id.

Selanjutnya kami mengajak Bapak / Ibu sekalian untuk memanfaatkan grup milis ini sebagai ajang diskusi dan pertukaran informasi antar-perguruan tinggi swasta di lingkup Kopertis IX Sulawesi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi penting dari Dikti Depdiknas dan Kopertis IX Sulawesi.

Ada beberapa manfaat dengan menjadi anggota grup milis, antara lain:
1. Setiap anggota dapat mengeposkan / mengirim artikel, informasi, berita, dll.
2. Setiap anggota dapat memberi komentar.
3. Setiap ada berita, informasi, artikel, dan komentar yang masuk di milis, secara otomatis akan terkirim ke email seluruh anggota grup.
4. Artikel, berita, informasi, dan komentar yang kami nilai layak berita dan bermanfaat, akan kami muat kembali di website resmi Kopertis IX Sulawesi (www.kopertis9.or.id) dan blog "Tabloid Cerdas" (http://tabloidcerdas.blogspot.com/).

Demikian kami sampaikan. Terima kasih.
Ttd : Asnawin (Humas Kopertis IX Sulawesi)

Rabu, 06 Mei 2009

Undangan Pelatihan Metodologi Penelitian



Kopertis Wilayah IX Sulawesi akan menyelenggarakan Pelatihan Metodologi Penelitian bagi dosen perguruan tinggi swasta (PTS) se-Sulawesi, di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Jl. Poros Antang, Makassar. Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, mengatakan, pelatihan dibagi dalam dua angkatan. (Foto: Asnawin)

Senin, 20 April 2009

Burhanuddin Andi Masse Pimpin APTISI Sulteng

KETUA APTISI. Usianya masih tergolong muda, tetapi Burhanuddin Andi Masse telah mendapat kepercayaan penuh menjabat Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Komisariat Provinsi Sulawesi Tengah periode 2009-2013. Pria kelahiran Poso, 13 September 1969 itu juga menjabat Pembantu Ketua I STMIK Bina Mulia Palu, dan Sekretaris Forum Rektor Sulawesi Tengah. (Foto: Asnawin)

Kopertis Minta 99 Program Studi Ditutup


KOORDINATOR Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah Sulawesi, Prof Dr H Basri Wello MA, menuturkan tahun 2009 ini pihaknya telah mengusulkan sekitar 99 program studi dari 330 program studi yang dimiliki perguruan tinggi yang ada di wilayah kerjanya untuk ditutup. (Foto: Asnawin)

Warning Bagi Prodi Kesehatan


Yayasan Pendidikan Irna Karya (Yapika) Makassar membina beberapa perguruan tinggi dan sekolah menengah. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Dr M Basri Wello memberi “warning” (peringatan) bahwa jumlah prodi kesehatan kini semakin banyak, sehingga dikhawatirkan kelak terjadi “over production” (produk berlebihan) yang berujung terjadinya pengangguran. (Foto: Asnawin)

DOSEN JANGAN ASYIK SENDIRI


DOSEN. Puluhan dosen dari berbagai perguruan tinggi mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Dosen diharapkan mampu membuat metode mengajar yang efektif dan menyenangkan. Jangan sampai dosen terlalu asyik dan menikmati mengajar, tetapi ternyata mahasiswa tidak asyik dan tidak menikmati suasana belajar. (Foto: Asnawin)

Pengembara Politik yang Kesepian dan Misterius


Menyebut nama Tan Malaka di masa yang lalu dianggap sesuatu yang tabu dan seakan dilarang untuk diperbincangkan di depan umum. Namun, Tan Malaka di kalangan ahli sejarah politik, dilihat sebagai lima serangkai selaku tokoh revolusi. Mereka yang masuk dalam kategori itu yakni Soekarno, Hatta, Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Tan Malaka. (int)

Situ Gintung


Bila Quun dan Nuun menyatu maka jadilah
“Quun Faya Quun”
Subuh yang tenang menjadi tegang…
Subuh yang lelap berubah menjadi wilayah malapetaka
Air yang tenang mengalir tumpah bak tsunami, datang bersama angin....

(Andi Baetal Mukaddas Amas)

Distribusi Elite Politik Lewat Pemekaran Daerah


Sama dengan Kabupaten Kolaka Utara, ketika UU pemekaran sudah dikeluarkan pemerintah pusat, para elite yang bersatu berjuang mewujudkan sebuah kabupaten baru, kembali bersaing dan bertarung menjadi pelaksana tugas bupati yang mempersiapkan bupati definitif. (int)

Bati na Wija Pengikat Sistem Kekerabatan


Bati dalam bahasa Bugis secara harfiah berarti perilaku yang bernilai agung dan diwarisi seseorang dari leluhurnya. Kata abbatireng berarti seseorang yang memiliki pribadi atau kepribadian yang agung dan diwarisi dari leluhurnya paling tidak dari ayah atau eyangnya. -- Elisa Meiyani --

Tidak Istimewa, Kinerja Karyawan Tiga Perusahaan Besar


Kinerja karyawan pada tiga perusahaan besar, yakni PT Semen Bosowa Maros, PT Semen Tonasa Pangkep, dan Pabrik Gula Takalar, berada pada kategori sangat baik, tetapi tidak istimewa. Demikian kesimpulan disertasi Dr H Syamsul Ridjal MSi, yang berjudul ’’Analisis Kinerja Karyawan Pada Tiga Industri Besar di Sulawesi Selatan, Suatu Aplikasi Teori Motivasi.’’ (Foto: Asnawin)

Minggu, 19 April 2009

Sawerigading Gagap Pulang Kampung


Tersebutlah Sawerigading yang Agung, pulang kampung setelah melewati waktu lebih dari seribu dua ratus tahun lalu. Ia pulang hanya didampingi seorang pengawal. Ketika tiba di Malili, Tana Batara Guru, ia kebingungan. Tidak ada yang mengenalnya. Ia kemudian seakan tiada henti mengenalkan dirinya sebagai orang penting yang membangun tonggak tanah leluhurnya. Akan tetapi, tak ada yang peduli.

(Asdar Muis RMS)

Mahasiswa Malas ke Perpustakaan


Rektor Universitas Ichsan Gorontalo, Dr Gaffar La Tjoke MS mengatakan, mahasiswa cenderung malas ke perpustakaan dan malah lebih senang ke supermarket. Kondisi demikian menjadikan dunia mahasiswa tidak terlalu dinamis lagi. Perpustakaan kampus Universitas Ichsan kelihatan sepi dari pengunjung mahasiswa. Para mahasiswa malah lebih senang duduk di kampus sambil mengirim sms. (int)

STIP Wuna Dipersiapkan Menjadi Universitas


Salah satu syarat sekolah tinggi menjadi universitas, yaitu membuka beberapa fakultas dan itulah yang dilakukan STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) Wuna, Raha, Sulawesi Tenggara. Rencananya, universitas yang akan didirikan nantinya terdiri atas beberapa fakultas, yakni Fakultas Hukum, Fakultas Sospol, FKIP, Fakultas Tehnik, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Perikanan. (int)

USN Kolaka Wisuda 271 Mahasiswa



Sebanyak 271 mahasiswa Universitas 19 November (USN) Kolaka, diwisuda kemarin di Aula USN yang dihadiri oleh Koordinator Kopertis Wilayah IX Prof Dr H Muh Basri Wello MA, dan sejumlah pejabat eselon lingkup Pemkab Kolaka. Para wisudawan tersebut terdiri atas 147 orang dari program studi Pendidikan dan Sastra Indonesia, 73 orang dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, serta 51 orang dari program studi Pendidikan Matematika. (int)

Dosen Kopertis IX Sebagian Besar Masih S1

Sebagian besar dosen negeri di lingkup Kopertis Wilayah IX Sulawesi masih berijazah sarjana (S1), bahkan sebagian di antaranya berijazah Diploma IV (D4). Berdasarkan data EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) Tahun 2008, jumlah dosen secara keseluruhan sebanyak 7.139 orang. Dari jumlah tersebut, tercatat 4.916 orang atau 68,86 persen di antaranya masih berijazah S1 atau D4.

STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU WISUDA 94 ALUMNI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju, Sulawesi Barat, mewisuda 94 alumni, terdiri atas 61 alumni program studi Manajemen, serta 33 alumni program Ilmu Ekonomi dan Studi Pem-bangunan, di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009.
------------


STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU WISUDA 94 ALUMNI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju, Sulawesi Barat, mewisuda 94 alumni, terdiri atas 61 alumni program studi Manajemen, serta 33 alumni program Ilmu Ekonomi dan Studi Pem-bangunan, di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009.

Lulusan terbaik pada wisuda tahun ini atas nama Hasan dari program studi Manajemen, dan atas nama Mirawati dari program Studi Pembangunan.

Ketua STIE Muhammadiyah Mamuju, Herman Callo ST MM, mengatakan alumni STIE Muhammadiyah Mamuju diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual.

Kecerdasan spiritual yang dimiliki alumni diharapkan mampu menjadi penyeimbang (balance) dan menjadi filter terhadap segala bentuk niat dan perbuatan negatif, baik di tempat tugas maupun di tengah tengah masyarakat.

“Para alumni diharapkan beramal ilmiah dan berilmu amaliyah, sehingga pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi, senantiasa ditunjang oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Herman.

Indikator Kesarjanaan

Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, pada kesempatan tersebut mengatakan, sedikitnya ada empat indikator kesarjanaan, yakni konseptual, kreatif, fleksibel, dan lebih bertanggungjawab.

Konseptual artinya memiliki konsep yang jelas dalam setiap mengajukan pendapat, dan kritikan. Seorang sarjana juga tidak mudah menyalahkan atau membenarkan sesuatu pendapat. Juga tidak terlalu mudah mendukung, tetapi didasari akal sehat dan berbagai pertimbangan.

“Seorang sarjana harus kreatif, serta lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai kritik. Yang tak kalah pentingnya, seorang sarjana lebih bertanggungjawab terhadap amanah dan tugas yang diembannya,” tandasnya.

Selain Koordinator Kopertis IX Sulawesi dan Ketua STIE Muhammadiyah Mamuju, turut memberikan sambutan Wakil Bupati Mamuju, H Umar P MM, dan Ketua Muhammadiyah Wilayah Sulbar Drs KH Yusuf Tuali. Acara wisuda selain dihadiri para wisudawan dan keluarganya, juga dihadiri sejumlah undangan. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Senam Jantung Sehat di Kopertis

Senam Jantung Sehat di Kopertis

Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XI Sulawesi sejak Jumat, 20 Maret 209, mengadakan senam jantung sehat di halaman upacara Kantor Kopertis Jl. Bung Km 9, Makassar.

Humas Kopertis IX, Asnawin, menjelaskan, senam jantung sehat dilakukan setiap hari Jumat dan dipandu tim instruktur dari Klub Jantung Sehat (KJS) Yayasan Jantung Sehat Cabang Utama Sulsel.

Jika tak ada kegiatan di luar kota, Koordinator Kopertis Prof Dr HM Basri Wello MA, dan Sespel Drs H Ibrahim Saman MM, selalu menyempatkan waktu untuk ikut bersenam.

Kegiatan olahraga senam sebenarnya sudah dilakukan secara rutin di Kopertis IX, tetapi Koordinator Kopertis IX mengharapkan senam dilakukan secara benar dengan mendatangkan tim instruktur senam.

Sejumlah dosen dan pegawai yang telah mengikuti latihan senam jantung sehat, mengaku lebih bersemangat dan merasakan betapa besar manfaat senam tersebut, apalagi dipandu oleh instruktur berpengalaman.

“Selama ini kami latihan senam aerobic dan senam poco-poco tanpa dipandu, tetapi sekarang sudah lebih bagus karena ada instruktur. Rasanya juga lain. Kalau selama ini saya cepat capek, sekarang tidak capek bahkan sebaliknya terasa segar,” kata Ridwan, salah seorang staf pegawai Kopertis IX. (wahab)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Bupati Sigi Siapkan Lahan PTS

Bupati Sigi Siapkan Lahan PTS

Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebuah daerah pemekaran dari Kabupaten Donggala. Sebagai daerah baru, tentu masih banyak yang kurang. Salah satu di antaranya yaitu belum ada perguruan tinggi di daerah tersebut.

Maka salah satu obsesi Bupati Sigi, Drs Hidayat MSi, yaitu berdirinya perguruan tinggi di daerah yang dipimpinnya. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, dia mengaku telah menyiapkan lahan yang cukup luas bagi investor yang ingin mendirikan perguruan tinggi di wilayah kerjanya.

“Kabupaten Sigi cukup luas dan banyak lahan yang dapat dibanguni perguruan tinggi. Silakan buka perguruan tinggi di Sigi dan saya siap mendukung,” tandasnya kepada “Tabloid Cerdas”, di Palu, beberapa waktu lalu.

Penduduk di Kabupaten Sigi kini berkisar 203.000 jiwa dan di daerah tersebut terdapat sekitar 20 SMA dan SMK, sehingga peluang bagi berkembangnya perguruan tinggi di daerah tersebut cukup besar.

“Saya kira perguruan tinggi yang dibangun di Kabupaten Sigi dapat berkembang dengan baik, apalagi Sigi berbatasan langsung dengan Kota Palu,” kata Hidayat. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

STIE Ichsan Catat Sejarah di Pohuwato


SEJARAH BARU. Sekda Pohuwato, Drs H Ardin Pakili, mengatakan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ichsan mencatat sejarah baru di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, sebagai perguruan tinggi pertama di Pohuwato yang menelurkan sarjana, apalagi sebagian dari sarjana tersebut adalah pegawai di lingkup Pemkab Pohuwato.

UNILAKI WISUDA 231 ALUMNI

UNILAKI WISUDA 231 ALUMNI

Sebanyak 231 mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki), akhir pekan lalu diwisuda dalam rapat senat terbuka. Rapat yang dihadiri segenap anggota senat universitas yang dipimpin Rektor Unilaki, Drs Gusarmin Sofyan MPd.

Seremoni wisuda ke tujuh dilaksanakan di pelataran Unilaki, dirangkaikan Dies Natalis ke XI itu dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Basri Wello MA, Wakil Bupati Konawe, Masmuddin, dan asisten II Pemprov Sultra mewakili Gubernur Sultra, H Nur Alam SE. Sedangkan Prof Dr Ir Syukri Himran MS kebagian membawakan orasi ilmiah.

Enam wisudawan terbaik masing-masing, Abaeban, Fakultas Ilmu Administrasi dengan IPK 3,94, Sartin Hakim, Faperta dengan IPK 3,63, Al Kadri Tabara Fatek dengan IPK 3,11, Andi Tenri dari Fekon dengan IPK 3,83), Asnia FKIP jurusan Bahasa Indonesia dengan IPK 3,41, dan Asliati FKIP jurusan Bahasa Inggris IPK 3,77.

Gusarmin Sofyan mengatakan sebanyak 222 dosen yang mengajar pada semester genap 2008/2009 dan tercatat sebanyak 91 orang dosen tetap serta 131 dosen luar biasa. Alumni sejak wisuda pertama hingga ke VI mencapai 559 orang dan ditambah dengan wisuda kali ini sebanyak 231 orang.

“Hingga saat ini Unilaki telah meluluskan sebanyak 790 sarjana. Sedangkan mahasiswa yang terdaftar sejak tahun akademik 2004-2009 mencapai 3.047 orang yang tersebar pada lima fakultas dan enam prgram studi. Indikator ini menunjukkan minat, kepercayaan masyarakat terhadap Unilaki makin tinggi,’’ kata Gusarmin.

Dikatakan, dari aspek kuantitas, Unilaki senantiasa menerima lulusan S1, S2, dan S3 untuk menjadi tenaga pengajar. Berkaitan dengan itu, dalam rangka peningkatan kualitas, dosen tetap direkomendasikan untuk ikut program S2 dan S3, serta mengirim dosen tetap mengikuti berbagai pelatihan.

Pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas menjadi prioritas seperti pelatihan sistem penjaminan mutu pergurun tinggi, audit mutu akademik internal, pelatihan metodologi penelitian pelatihan Applied Approach dan penataran Pekerti.

Dijelaskan, Unilaki pun memberi beasiswa kepada 454 mahasiswa yang bersumber dari PPA, BBB, PPE, dan BLT. Aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tahun 2009 berhasil meloloskan 14 proposal penelitian atau sekitar 32,6 persen dari 43 yang diajukan.

”Bulan Oktober 2008 lalu, kami melaksanakan pelatihan metodologi penelitian dan penulisan artikel ilmiah bagi 35 dosen muda, atas bantuan DP2M Jakarta berupa dana penguatan kelembagaan sebesar Rp 70 juta,” tambah putra kelahiran Desa Meraka, Kecamatan Puriala (dulu Lambuya, red).

Tidak Diragukan

Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof Dr Basri Wello MA mengingatkan wisudawan Unilaki bahwa ijazahnya tidak diragukan. Ijazah dari Unilaki ini sama fungsinya dengan ijazah perguruan tinggi lain.

“Alumninya dapat diterima di seluruh Indonesia. Ijazahnya dapat digunakan dan tetap akan diterima, sebab Unilaki sudah terdaftar di Depdiknas,” ujarnya tanpa menyebut prosedur akreditasi.

Para alumni diingatkan akan pentingnya kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial. Sebab, tingginya jumlah perolehan IPK bukan satu-satunya indikator yang menjamin kualitas. Kemampuan non-akadenis sangat membantu keberhasilan seseorang. Banyak yang IPK-nya tinggi tetapi tidak sukses.

“Sekitar 70 persen keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan sosialnya, yakni kemampuan menjaga emosi, mengendalikan diri, mampu berbagi pengalaman dan hidup secara damai. Namun demikian yang sukar diprediksi adalah masa tunggu setelah selesai kuliah. Untuk standar nasional, minimal tiga bulan pascawisuda, dapat terserap di dunia kerja,” tambahnya.

Kepada Pemda Konawe dan Pemprov Sultra, Basri Wello berharap agar senantiasa meningkatkan bantuan terhadap Unilaki. Tahun 2011 nanti, tidak ada lagi dosen yang berkualifikasi S1 dan tidak tersertifikasi. Karena itu, ke depan perguruan tinggi harus mandiri dan melakukan rasionalisasi dosen. Peran Kopertis untuk mewujudkan hal itu sangat menentukan. (din)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

AMIK Tomakaka Sudah Hasilkan 96 Alumni

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Tomakaka, Mamuju, dalam dua tahun terakhir telah menghasilkan 96 alumni, terdiri atas 63 orang pada 2009 dan 33 orang tahun 2008. Wisuda 63 alumni tahun 2009 dilakukan pada Minggu, 15 Maret 2009, di Mamuju, dihadiri Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof D H Basri Wello MA, Presdir Tomakaka Group, Ahmad Taufan, Ketua Yayasan Tiwikrama, Tri Zulkarnaen Ahmad, Direktur AMIK Tomakaka, Hamdan Dangkang, serta sejumlah undangan.
-------


AMIK Tomakaka Sudah Hasilkan 96 Alumni

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Tomakaka, Mamuju, dalam dua tahun terakhir telah menghasilkan 96 alumni, terdiri atas 63 orang pada 2009 dan 33 orang tahun 2008.

Wisuda 63 alumni tahun 2009 dilakukan pada Minggu, 15 Maret 2009, di Mamuju, yang dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof D H Basri Wello MA, Presdir Tomakaka Group, Ahmad Taufan, dan Ketua Yayasan Tiwikrama, Tri Zulkarnaen Ahmad, Direktur AMIK Tomakaka, Hamdan Dangkang, serta sejumlah undangan.

Acara wisuda juga diisi orasi ilmiah oleh M Tahir Ali, dengan judul “Issue-issue Terkini Teknologi Informasi.”

Koordinator Kopertis IX Prof Basri Wello pada kesempatan itu mengingatkan agar para alumni akademi tidak berhenti dengan ijazah diploma (D3), tetapi harus melanjutkan kuliah minimal hingga sarjana (S1).

“Jangan berhenti di sini, tetapi juga jangan kuliah hanya untuk memburu ijazah. Kuliahlah secara benar di perguruan tinggi yang terakreditasi,” tantangnya.

Terhadap alumni yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,67 sekaligus wisudawan terbaik, Basri Wello mengatakan, alumni tersebut harus mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa ia memang layak menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,67.

Koordinator Kopertis IX Sulawesi yang berkunjung ke Sulbar didampingi Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin, juga mengungkapkan beberapa kelemahan sarjana dan alumni perguruan tinggi Indonesia saat bekerja di luar negeri.

“Orang Indonesia yang bekerja di luar negeri banyak yang tidak mampu bekerja di bawah tekanan kerja, sulit bekerja sama dengan orang lain, dan kedisiplinannya rendah,” sebut Prof Basri. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Fasilitas STIKES Bina Bangsa Majene Cukup Lengkap

Fasilitas STIKES Bina Bangsa Majene Cukup Lengkap

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Bangsa Majene, Sulawesi Barat, memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain laboratorium keperawatan, laboratorium kebidanan, laboratorium bahasa, perpustakaan, ruang aplikasi komputer, asrama mahasiswa, dan asrama dosen.

Kampus dan seluruh fasilitas tersebut yang terletak di Jl. Poros Lutang (depan terminal baru Majene) ditinjau Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, yang didampingi Sekretaris Pelaksana Drs H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin.

Rombongan Koordinator diterima langsung Ketua STIKES Bina Bangsa dr. Muchlis Jahha MKes, Konsultan/Pembina Drs Soleh Bin Said, serta beberapa dosen dan karyawan.

STIKES Bina Bangsa kini membina tiga program studi, yakni S1 Kesehatan Masyarakat, D3 Keperawatan, dan D3 Kebidanan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada saat ini yaitu Brigade Siaga Bencana (BSB), Ikatan Mahasiswa Islam (IMI), Nursing English Club (NEC), STIKES Football Club (STIKES FC), STIKES Volleyball Club (STIKES VC), dan drum band.

Koordinator Prof Basri Wello menyarankan kepada Ketua STIKES Bina Bangsa agar segera membentuk Lembaga Penjamin Mutu (LPM) dan Tim Penilai Angka Kredit Dosen.

“Saya juga berharap agar ditumbuhkan budaya akademik di kampus ini,” ujarnya. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Koordinator Resmikan ICT Centre AMIK Tomakaka

Koordinator Resmikan ICT Centre AMIK Tomakaka

Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, meresmikan penggunaan ICT Centre AMIK Tomakaka, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009.

ICT Centre AMIK Tomakaka terletak di Kompleks Ruko Tomakaka Group Jl. Jend. Sudirman (depan SPBU Simbro), Mamuju, 91512. Selain ICT Centre, Koordinator juga meresmikan Studio 36to, dan Warnet OGIto.net.

Presdir Tomakaka Group, Ahmad Taufan, mengatakan, pihaknya membuka ICT Centre untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan berbagai instansi, termasuk dari sejumlah SKPD lingkup Pemprov Sulawesi Barat dan Pemkab Mamuju.

Dengan kehadiran ICT Centre AMIK Tomakaka, maka tatap muka, perkuliahan, diskusi, dan sebagainya antara masyarakat atau instansi di Mamuju dengan masyarakat, pejabat, atau instansi di Makassar, Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dapat dilaku-kan tanpa harus bertemu secara fisik.

Seusai peresmian dilanjutkan dengan pembicaraan dan tatap muka dengan operator ICT Centre di Jakarta dan operator ICT Centre di Kantor Kopertis IX Sulawesi Makassar.

Koordinator Kopertis IX, Prof Basri Wello mengatakan, kehadiran ICT Centre mereduksi atau menekan banyak biaya, memberikan pendapatan (income), menjadi investasi kepada AMIK Tomakaka, serta dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Mamuju dan sekitarnya, antara lain dengan mengadakan pelatihan.

“ICT Centre ini akan sangat mendukung proses pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Mamuju,” katanya.

Acara launching turut dihadiri Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, Direktur AMIK Tomakaka Hamdan Dangkang, Ketua STISIPOL Tomakaka Misbahuddin SSos MSi, Ketua STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) Tomakaka Ir Sulaeman T, serta sejumlah dosen dan undangan. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

STIKES Fatimah Mamuju Terus Berbenah

STIKES Fatimah Mamuju Terus Berbenah

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Fatimah Mamuju yang baru berusia dua tahun terus-menerus melakukan pembenahan, mulai dari peningkatan kualitas SDM tenaga pengajar hingga penyiapan sarana dan prasarana.

Di usianya yang baru dua tahun, STIKES Fatimah telah memiliki kampus yang cukup refresentatif di Mamuju (Jl. Soekarno Hatta No. 9), yang terdiri atas beberapa ruangan kuliah, kantor, laboratorium keperawatan, laboratorium kebidanan, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, serta aula.

“Kami terus menerus melakukan pembenahan,” kata Ketua BPH Yayasan Pendidikan Nurul Fadilah Mamuju, H Arif Daeng Mattemmo SE, kepada Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA,yang berkunjung ke kampus STIKES Fatimah, Sabtu, 14 Maret 2009.

Selain membina STIKES, Yayasan Pendidikan Nurul Fadilah Mamuju juga membina Akper Fatimah Mamuju.Koordinator Kopertis pada kunjungan tersebut didampingi Sekretaris Pelaksana Drs H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin, sedangkan H. Arif Daeng Mattemmo didampingi Ketua STIKESFatimah Syamsul Alam SKM MKes, Ketua Yayasan Hj. Salma A. Ara.

“Kami sekarang membina sekitar 600 mahasiswa,” jelas Syamsul Alam.

Prof Basri Wello pada kesempatan itu mengingatkan para dosen yayasan agar segera mengurus pangkat akademiknya, sehingga mudah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Unsulbar Harus Berikan Jaminan Mutu


UNSULBAR. Masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) tidak perlu lagi jauh-jauh ke provinsi lain untuk menimba ilmu di perguruan tinggi, tetapi cukup mendaftar kuliah di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). (int)

Sejarah Singkat Stisipol Panca Bhakti Palu

Berdirinya STISIPOL Panca Bhakti Palu sama dengan sejarah berdirinya STIE Panca Bhakti Palu. Tahun 1988, Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Sulteng mendirikan STISIPOL Panca Bhakti dan juga mengubah bentuk Akademi Sekretaris Manajemen menjadi STIE Panca Bhakti. STISIPOL Panca Bhakti kini membuka dua program studi yakni Jurusan Administrasi Negara dan jurusan Komunikasi.

Lulusan Stisipol Panca Bhakti Duduki Jabatan Strategis

Lulusan Stisipol Panca Bhakti Duduki Jabatan Strategis

Sekolah Tinggi Ilmu-ilmu Sosial dan Politik (Stisipol) Panca Bhakti, Palu, Sulawesi Tengah, telah menelurkan 1.472 alumni. Para alumni tersebut telah mengabdikan ilmu mereka di berbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk di lembaga legislatif dan kepolisian.

Sebagian dari mereka telah menduduki jabatan yang cukup strategis di bidang pemerintahan dan bidang-bidang lainnya.

“Wisuda kali ini yang jumlahnya 114 orang, juga diharapkan akan semakin memantapkan kiprah Stisipol di tengah-tengah pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Ketua Stisipol Panca Bhakti Palu, Dra Marlela DS MSi.

Hal tersebut diungkapkan pada acara wisuda sarjana Stisipol Panca Bhakti, di Hotel Swiss-Belhotel, Palu, Selasa, 7 April 2009.

Acara dihadiri Gubernur Sulteng diwakili Asisten II Sekprov M Nadjib Godal, Sespel Kopertis IX Sulawesi Drs H Ibrahim Saman MM, Ketua DPRD Provinsi Sulteng Drs Murad U Nasir MSi, Bupati Sigi Drs M Hidayat MSi, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Drs H Tampari Masuara, serta sejumlah undangan.

Banyaknya alumni dan banyaknya posisi strategis yang diduduki para alumni Stisipol Panca Bhakti, Palu, kata Marlela, menunjukkan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya sangat mendapat kepercayaan dari pemerintah setempat di Provinsi Sulawesi Tengah, bahkan dari pemerintah provinsi lain seperti Provinsi Sulawesi Barat.

Meskipun demikian, lanjut-nya, pihak pengelola Stisipol Panca Bhakti tidak ingin terlena, karena tantangan ke depan adalah sebuah tuntutan yang tidak akan pernah berakhir dan tak mudah dihadapi.

“Ada begitu banyak pengaruh perubahan kondisi-kondisi internal dan eksternal yang begitu cepat terjadi,” kata Marlela.

Untuk itu, para pengelola akan tetap berkomitmen menjadikan Stisipol Panca Bhakti Palu mampu melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan itu untuk menjawab kebutuhan penyiapan SDM berkualitas melalui penguasaan Iptek kepada mahasiswa yang menuntut ilmu di lembaga tersebut.

Komitmen tersebut antara lain diwujudkan dengan upaya peningkatan sarana dan prasarana belajar, penataaan kurikulum yang sesuai tuntutan pengguna, peningkatan kualitas staf pengajar, perbaikan layanan akademik, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler bagi mahasiswa untuk lebih meningkatkan penalaran akademik, serta penyiapan quality assurance academic.

“Kami juga ingin menyam-paikan bahwa beberapa waktu lalu, Stisipol Panca Bhakti Palu telah selesai dikunjungi oleh tim dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) dalam rangka pemeriksaan kelayakan pemberian akreditasi untuk prodi Ilmu Administrasi Negara, sebagai pengakuan kelayakan bagi sebuah lembaga perguruan tinggi. Prodi Ilmu Ko-munikasi kami sudah terakreditasi untuk kedua kalinya pada tahun 2008,” tutur Marlela. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Kopertis IX Dukung Pendirian Universitas Panca Bhakti

KOPERTIS IX DUKUNG PENDIRIAN UNIVERSITAS PANCA BHAKTI

Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, secara tegas menyatakan mendukung perubahan status STIE Panca Bhakti dan STISIPOL Panca Bhakti menjadi Universitas Panca Bhakti.

“Kopertis (Wilayah IX Sulawesi) sangat mendukung,” tandasnya pada acara wisuda sarjana STISIPOL Panca Bhakti, di Palu, 7 April 2009.

Namun dia segera mengingatkan bahwa salah satu syarat yang harus dipenuhi yaitu mendapatkan akreditasi dari BAN RI.

“Dua tahun terakhir, banyak lulusan perguruan tinggi swasta yang tidak diterima mendaftar di instansi pemerintah, karena PTS-nya tidak terakreditasi. Di Kopertis IX hanya sekitar 40 persen PTS yang terakreditasi,” ungkapnya.

Ibrahim juga mengingatkan bahwa para dosen yang masih berkualifikasi sarjana (S1) kini terancam dikaryawankan. Mereka tidak boleh lagi mengajar dan harus beralih menjadi karyawan atau pegawai biasa, apabila tidak melanjutkan dan menyelesaikan kuliah program magister (S2), pada tahun 2014.

“Ini harus segera direspons oleh para dosen dan perguruan tinggi,” katanya.

Bagi para dosen (dosen negeri dan dosen tetap yayasan) yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjeng lebih tinggi, kata Ibrahim, pemerintah telah mengalokasikan cukup banyak dana dari APBN untuk beasiswa.

“Pemerintah membiayai kuliah para dosen, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ungkapnya. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

HB Paliudju : Jangan Sekadar Kebanggaan Diri


KAMPUS STISIPOL PANCA BHAKTI. Ilmu dan gelar akademik yang diperoleh para alumni perguruan tinggi dan para sarjana, hendaknya jangan sekadar dijadikan kebanggaan diri, tetapi harus dapat diimplementasikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan pemerintah. -- Gubernur Sulteng, HB Paliudju --

Sabtu, 18 April 2009

Menuju PTS Berdaya Saing



Dalam situasi kompetitif, pengelola perguruan tinggi harus berupaya keras meningkatkan kualitasnya dalam memberikan kualitas pelayanan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan para pelanggannya (mahasiswa, pengelola, pemerintah, orangtua mahasiswa, masyarakat, organisasi/lembaga, dan dunia kerja). Kualitas pelayanan jasa yang diberikan perguruan tinggi kepada langganan sangat ditentukan sejauhmana perguruan tinggi itu ditata kelola dengan baik yang menyebabkan Sehatnya Organisasi. -- Ibrahim Saman --

Rakerwil Pimpinan PTS Kopertis IX Sulawesi


Rapat Kerja Wilayah Pimpinan PTS Kopertis Wilayah IX Sulawesi, di Palu, 19-20 April 2009, dapat dipastikan akan menjadi arena pembahasan isu-isu strategis seputar dunia pendidikan, khususnya di wilayah Sulawesi, karena Rakerwil ini dilaksanakan memang untuk menghadapi Rakernas Pimpinan PTN dan Kopertis se-Indonesia, di Padang Sumatera Barat.

-- Ibrahim Saman -- (Sespel Kopertis IX Sulawesi)

Majalah Cerdas


Blog ini kami buat karena ada tanggungjawab moral untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Blog ini kami buat terinspirasi penggalan kalimat; "... dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ....." dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.