Senin, 20 April 2009

Burhanuddin Andi Masse Pimpin APTISI Sulteng

KETUA APTISI. Usianya masih tergolong muda, tetapi Burhanuddin Andi Masse telah mendapat kepercayaan penuh menjabat Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Komisariat Provinsi Sulawesi Tengah periode 2009-2013. Pria kelahiran Poso, 13 September 1969 itu juga menjabat Pembantu Ketua I STMIK Bina Mulia Palu, dan Sekretaris Forum Rektor Sulawesi Tengah. (Foto: Asnawin)

Kopertis Minta 99 Program Studi Ditutup


KOORDINATOR Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah Sulawesi, Prof Dr H Basri Wello MA, menuturkan tahun 2009 ini pihaknya telah mengusulkan sekitar 99 program studi dari 330 program studi yang dimiliki perguruan tinggi yang ada di wilayah kerjanya untuk ditutup. (Foto: Asnawin)

Warning Bagi Prodi Kesehatan


Yayasan Pendidikan Irna Karya (Yapika) Makassar membina beberapa perguruan tinggi dan sekolah menengah. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Dr M Basri Wello memberi “warning” (peringatan) bahwa jumlah prodi kesehatan kini semakin banyak, sehingga dikhawatirkan kelak terjadi “over production” (produk berlebihan) yang berujung terjadinya pengangguran. (Foto: Asnawin)

DOSEN JANGAN ASYIK SENDIRI


DOSEN. Puluhan dosen dari berbagai perguruan tinggi mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Dosen diharapkan mampu membuat metode mengajar yang efektif dan menyenangkan. Jangan sampai dosen terlalu asyik dan menikmati mengajar, tetapi ternyata mahasiswa tidak asyik dan tidak menikmati suasana belajar. (Foto: Asnawin)

Pengembara Politik yang Kesepian dan Misterius


Menyebut nama Tan Malaka di masa yang lalu dianggap sesuatu yang tabu dan seakan dilarang untuk diperbincangkan di depan umum. Namun, Tan Malaka di kalangan ahli sejarah politik, dilihat sebagai lima serangkai selaku tokoh revolusi. Mereka yang masuk dalam kategori itu yakni Soekarno, Hatta, Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin, dan Tan Malaka. (int)

Situ Gintung


Bila Quun dan Nuun menyatu maka jadilah
“Quun Faya Quun”
Subuh yang tenang menjadi tegang…
Subuh yang lelap berubah menjadi wilayah malapetaka
Air yang tenang mengalir tumpah bak tsunami, datang bersama angin....

(Andi Baetal Mukaddas Amas)

Distribusi Elite Politik Lewat Pemekaran Daerah


Sama dengan Kabupaten Kolaka Utara, ketika UU pemekaran sudah dikeluarkan pemerintah pusat, para elite yang bersatu berjuang mewujudkan sebuah kabupaten baru, kembali bersaing dan bertarung menjadi pelaksana tugas bupati yang mempersiapkan bupati definitif. (int)

Bati na Wija Pengikat Sistem Kekerabatan


Bati dalam bahasa Bugis secara harfiah berarti perilaku yang bernilai agung dan diwarisi seseorang dari leluhurnya. Kata abbatireng berarti seseorang yang memiliki pribadi atau kepribadian yang agung dan diwarisi dari leluhurnya paling tidak dari ayah atau eyangnya. -- Elisa Meiyani --

Tidak Istimewa, Kinerja Karyawan Tiga Perusahaan Besar


Kinerja karyawan pada tiga perusahaan besar, yakni PT Semen Bosowa Maros, PT Semen Tonasa Pangkep, dan Pabrik Gula Takalar, berada pada kategori sangat baik, tetapi tidak istimewa. Demikian kesimpulan disertasi Dr H Syamsul Ridjal MSi, yang berjudul ’’Analisis Kinerja Karyawan Pada Tiga Industri Besar di Sulawesi Selatan, Suatu Aplikasi Teori Motivasi.’’ (Foto: Asnawin)

Minggu, 19 April 2009

Sawerigading Gagap Pulang Kampung


Tersebutlah Sawerigading yang Agung, pulang kampung setelah melewati waktu lebih dari seribu dua ratus tahun lalu. Ia pulang hanya didampingi seorang pengawal. Ketika tiba di Malili, Tana Batara Guru, ia kebingungan. Tidak ada yang mengenalnya. Ia kemudian seakan tiada henti mengenalkan dirinya sebagai orang penting yang membangun tonggak tanah leluhurnya. Akan tetapi, tak ada yang peduli.

(Asdar Muis RMS)

Mahasiswa Malas ke Perpustakaan


Rektor Universitas Ichsan Gorontalo, Dr Gaffar La Tjoke MS mengatakan, mahasiswa cenderung malas ke perpustakaan dan malah lebih senang ke supermarket. Kondisi demikian menjadikan dunia mahasiswa tidak terlalu dinamis lagi. Perpustakaan kampus Universitas Ichsan kelihatan sepi dari pengunjung mahasiswa. Para mahasiswa malah lebih senang duduk di kampus sambil mengirim sms. (int)

STIP Wuna Dipersiapkan Menjadi Universitas


Salah satu syarat sekolah tinggi menjadi universitas, yaitu membuka beberapa fakultas dan itulah yang dilakukan STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) Wuna, Raha, Sulawesi Tenggara. Rencananya, universitas yang akan didirikan nantinya terdiri atas beberapa fakultas, yakni Fakultas Hukum, Fakultas Sospol, FKIP, Fakultas Tehnik, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Perikanan. (int)

USN Kolaka Wisuda 271 Mahasiswa



Sebanyak 271 mahasiswa Universitas 19 November (USN) Kolaka, diwisuda kemarin di Aula USN yang dihadiri oleh Koordinator Kopertis Wilayah IX Prof Dr H Muh Basri Wello MA, dan sejumlah pejabat eselon lingkup Pemkab Kolaka. Para wisudawan tersebut terdiri atas 147 orang dari program studi Pendidikan dan Sastra Indonesia, 73 orang dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris, serta 51 orang dari program studi Pendidikan Matematika. (int)

Dosen Kopertis IX Sebagian Besar Masih S1

Sebagian besar dosen negeri di lingkup Kopertis Wilayah IX Sulawesi masih berijazah sarjana (S1), bahkan sebagian di antaranya berijazah Diploma IV (D4). Berdasarkan data EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) Tahun 2008, jumlah dosen secara keseluruhan sebanyak 7.139 orang. Dari jumlah tersebut, tercatat 4.916 orang atau 68,86 persen di antaranya masih berijazah S1 atau D4.

STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU WISUDA 94 ALUMNI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju, Sulawesi Barat, mewisuda 94 alumni, terdiri atas 61 alumni program studi Manajemen, serta 33 alumni program Ilmu Ekonomi dan Studi Pem-bangunan, di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009.
------------


STIE MUHAMMADIYAH MAMUJU WISUDA 94 ALUMNI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Mamuju, Sulawesi Barat, mewisuda 94 alumni, terdiri atas 61 alumni program studi Manajemen, serta 33 alumni program Ilmu Ekonomi dan Studi Pem-bangunan, di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009.

Lulusan terbaik pada wisuda tahun ini atas nama Hasan dari program studi Manajemen, dan atas nama Mirawati dari program Studi Pembangunan.

Ketua STIE Muhammadiyah Mamuju, Herman Callo ST MM, mengatakan alumni STIE Muhammadiyah Mamuju diharapkan tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual.

Kecerdasan spiritual yang dimiliki alumni diharapkan mampu menjadi penyeimbang (balance) dan menjadi filter terhadap segala bentuk niat dan perbuatan negatif, baik di tempat tugas maupun di tengah tengah masyarakat.

“Para alumni diharapkan beramal ilmiah dan berilmu amaliyah, sehingga pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi, senantiasa ditunjang oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Herman.

Indikator Kesarjanaan

Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, pada kesempatan tersebut mengatakan, sedikitnya ada empat indikator kesarjanaan, yakni konseptual, kreatif, fleksibel, dan lebih bertanggungjawab.

Konseptual artinya memiliki konsep yang jelas dalam setiap mengajukan pendapat, dan kritikan. Seorang sarjana juga tidak mudah menyalahkan atau membenarkan sesuatu pendapat. Juga tidak terlalu mudah mendukung, tetapi didasari akal sehat dan berbagai pertimbangan.

“Seorang sarjana harus kreatif, serta lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai kritik. Yang tak kalah pentingnya, seorang sarjana lebih bertanggungjawab terhadap amanah dan tugas yang diembannya,” tandasnya.

Selain Koordinator Kopertis IX Sulawesi dan Ketua STIE Muhammadiyah Mamuju, turut memberikan sambutan Wakil Bupati Mamuju, H Umar P MM, dan Ketua Muhammadiyah Wilayah Sulbar Drs KH Yusuf Tuali. Acara wisuda selain dihadiri para wisudawan dan keluarganya, juga dihadiri sejumlah undangan. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Senam Jantung Sehat di Kopertis

Senam Jantung Sehat di Kopertis

Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah XI Sulawesi sejak Jumat, 20 Maret 209, mengadakan senam jantung sehat di halaman upacara Kantor Kopertis Jl. Bung Km 9, Makassar.

Humas Kopertis IX, Asnawin, menjelaskan, senam jantung sehat dilakukan setiap hari Jumat dan dipandu tim instruktur dari Klub Jantung Sehat (KJS) Yayasan Jantung Sehat Cabang Utama Sulsel.

Jika tak ada kegiatan di luar kota, Koordinator Kopertis Prof Dr HM Basri Wello MA, dan Sespel Drs H Ibrahim Saman MM, selalu menyempatkan waktu untuk ikut bersenam.

Kegiatan olahraga senam sebenarnya sudah dilakukan secara rutin di Kopertis IX, tetapi Koordinator Kopertis IX mengharapkan senam dilakukan secara benar dengan mendatangkan tim instruktur senam.

Sejumlah dosen dan pegawai yang telah mengikuti latihan senam jantung sehat, mengaku lebih bersemangat dan merasakan betapa besar manfaat senam tersebut, apalagi dipandu oleh instruktur berpengalaman.

“Selama ini kami latihan senam aerobic dan senam poco-poco tanpa dipandu, tetapi sekarang sudah lebih bagus karena ada instruktur. Rasanya juga lain. Kalau selama ini saya cepat capek, sekarang tidak capek bahkan sebaliknya terasa segar,” kata Ridwan, salah seorang staf pegawai Kopertis IX. (wahab)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Bupati Sigi Siapkan Lahan PTS

Bupati Sigi Siapkan Lahan PTS

Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebuah daerah pemekaran dari Kabupaten Donggala. Sebagai daerah baru, tentu masih banyak yang kurang. Salah satu di antaranya yaitu belum ada perguruan tinggi di daerah tersebut.

Maka salah satu obsesi Bupati Sigi, Drs Hidayat MSi, yaitu berdirinya perguruan tinggi di daerah yang dipimpinnya. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, dia mengaku telah menyiapkan lahan yang cukup luas bagi investor yang ingin mendirikan perguruan tinggi di wilayah kerjanya.

“Kabupaten Sigi cukup luas dan banyak lahan yang dapat dibanguni perguruan tinggi. Silakan buka perguruan tinggi di Sigi dan saya siap mendukung,” tandasnya kepada “Tabloid Cerdas”, di Palu, beberapa waktu lalu.

Penduduk di Kabupaten Sigi kini berkisar 203.000 jiwa dan di daerah tersebut terdapat sekitar 20 SMA dan SMK, sehingga peluang bagi berkembangnya perguruan tinggi di daerah tersebut cukup besar.

“Saya kira perguruan tinggi yang dibangun di Kabupaten Sigi dapat berkembang dengan baik, apalagi Sigi berbatasan langsung dengan Kota Palu,” kata Hidayat. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

STIE Ichsan Catat Sejarah di Pohuwato


SEJARAH BARU. Sekda Pohuwato, Drs H Ardin Pakili, mengatakan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ichsan mencatat sejarah baru di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, sebagai perguruan tinggi pertama di Pohuwato yang menelurkan sarjana, apalagi sebagian dari sarjana tersebut adalah pegawai di lingkup Pemkab Pohuwato.

UNILAKI WISUDA 231 ALUMNI

UNILAKI WISUDA 231 ALUMNI

Sebanyak 231 mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki), akhir pekan lalu diwisuda dalam rapat senat terbuka. Rapat yang dihadiri segenap anggota senat universitas yang dipimpin Rektor Unilaki, Drs Gusarmin Sofyan MPd.

Seremoni wisuda ke tujuh dilaksanakan di pelataran Unilaki, dirangkaikan Dies Natalis ke XI itu dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Basri Wello MA, Wakil Bupati Konawe, Masmuddin, dan asisten II Pemprov Sultra mewakili Gubernur Sultra, H Nur Alam SE. Sedangkan Prof Dr Ir Syukri Himran MS kebagian membawakan orasi ilmiah.

Enam wisudawan terbaik masing-masing, Abaeban, Fakultas Ilmu Administrasi dengan IPK 3,94, Sartin Hakim, Faperta dengan IPK 3,63, Al Kadri Tabara Fatek dengan IPK 3,11, Andi Tenri dari Fekon dengan IPK 3,83), Asnia FKIP jurusan Bahasa Indonesia dengan IPK 3,41, dan Asliati FKIP jurusan Bahasa Inggris IPK 3,77.

Gusarmin Sofyan mengatakan sebanyak 222 dosen yang mengajar pada semester genap 2008/2009 dan tercatat sebanyak 91 orang dosen tetap serta 131 dosen luar biasa. Alumni sejak wisuda pertama hingga ke VI mencapai 559 orang dan ditambah dengan wisuda kali ini sebanyak 231 orang.

“Hingga saat ini Unilaki telah meluluskan sebanyak 790 sarjana. Sedangkan mahasiswa yang terdaftar sejak tahun akademik 2004-2009 mencapai 3.047 orang yang tersebar pada lima fakultas dan enam prgram studi. Indikator ini menunjukkan minat, kepercayaan masyarakat terhadap Unilaki makin tinggi,’’ kata Gusarmin.

Dikatakan, dari aspek kuantitas, Unilaki senantiasa menerima lulusan S1, S2, dan S3 untuk menjadi tenaga pengajar. Berkaitan dengan itu, dalam rangka peningkatan kualitas, dosen tetap direkomendasikan untuk ikut program S2 dan S3, serta mengirim dosen tetap mengikuti berbagai pelatihan.

Pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas menjadi prioritas seperti pelatihan sistem penjaminan mutu pergurun tinggi, audit mutu akademik internal, pelatihan metodologi penelitian pelatihan Applied Approach dan penataran Pekerti.

Dijelaskan, Unilaki pun memberi beasiswa kepada 454 mahasiswa yang bersumber dari PPA, BBB, PPE, dan BLT. Aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tahun 2009 berhasil meloloskan 14 proposal penelitian atau sekitar 32,6 persen dari 43 yang diajukan.

”Bulan Oktober 2008 lalu, kami melaksanakan pelatihan metodologi penelitian dan penulisan artikel ilmiah bagi 35 dosen muda, atas bantuan DP2M Jakarta berupa dana penguatan kelembagaan sebesar Rp 70 juta,” tambah putra kelahiran Desa Meraka, Kecamatan Puriala (dulu Lambuya, red).

Tidak Diragukan

Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof Dr Basri Wello MA mengingatkan wisudawan Unilaki bahwa ijazahnya tidak diragukan. Ijazah dari Unilaki ini sama fungsinya dengan ijazah perguruan tinggi lain.

“Alumninya dapat diterima di seluruh Indonesia. Ijazahnya dapat digunakan dan tetap akan diterima, sebab Unilaki sudah terdaftar di Depdiknas,” ujarnya tanpa menyebut prosedur akreditasi.

Para alumni diingatkan akan pentingnya kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial. Sebab, tingginya jumlah perolehan IPK bukan satu-satunya indikator yang menjamin kualitas. Kemampuan non-akadenis sangat membantu keberhasilan seseorang. Banyak yang IPK-nya tinggi tetapi tidak sukses.

“Sekitar 70 persen keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan sosialnya, yakni kemampuan menjaga emosi, mengendalikan diri, mampu berbagi pengalaman dan hidup secara damai. Namun demikian yang sukar diprediksi adalah masa tunggu setelah selesai kuliah. Untuk standar nasional, minimal tiga bulan pascawisuda, dapat terserap di dunia kerja,” tambahnya.

Kepada Pemda Konawe dan Pemprov Sultra, Basri Wello berharap agar senantiasa meningkatkan bantuan terhadap Unilaki. Tahun 2011 nanti, tidak ada lagi dosen yang berkualifikasi S1 dan tidak tersertifikasi. Karena itu, ke depan perguruan tinggi harus mandiri dan melakukan rasionalisasi dosen. Peran Kopertis untuk mewujudkan hal itu sangat menentukan. (din)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

AMIK Tomakaka Sudah Hasilkan 96 Alumni

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Tomakaka, Mamuju, dalam dua tahun terakhir telah menghasilkan 96 alumni, terdiri atas 63 orang pada 2009 dan 33 orang tahun 2008. Wisuda 63 alumni tahun 2009 dilakukan pada Minggu, 15 Maret 2009, di Mamuju, dihadiri Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof D H Basri Wello MA, Presdir Tomakaka Group, Ahmad Taufan, Ketua Yayasan Tiwikrama, Tri Zulkarnaen Ahmad, Direktur AMIK Tomakaka, Hamdan Dangkang, serta sejumlah undangan.
-------


AMIK Tomakaka Sudah Hasilkan 96 Alumni

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Tomakaka, Mamuju, dalam dua tahun terakhir telah menghasilkan 96 alumni, terdiri atas 63 orang pada 2009 dan 33 orang tahun 2008.

Wisuda 63 alumni tahun 2009 dilakukan pada Minggu, 15 Maret 2009, di Mamuju, yang dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof D H Basri Wello MA, Presdir Tomakaka Group, Ahmad Taufan, dan Ketua Yayasan Tiwikrama, Tri Zulkarnaen Ahmad, Direktur AMIK Tomakaka, Hamdan Dangkang, serta sejumlah undangan.

Acara wisuda juga diisi orasi ilmiah oleh M Tahir Ali, dengan judul “Issue-issue Terkini Teknologi Informasi.”

Koordinator Kopertis IX Prof Basri Wello pada kesempatan itu mengingatkan agar para alumni akademi tidak berhenti dengan ijazah diploma (D3), tetapi harus melanjutkan kuliah minimal hingga sarjana (S1).

“Jangan berhenti di sini, tetapi juga jangan kuliah hanya untuk memburu ijazah. Kuliahlah secara benar di perguruan tinggi yang terakreditasi,” tantangnya.

Terhadap alumni yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,67 sekaligus wisudawan terbaik, Basri Wello mengatakan, alumni tersebut harus mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa ia memang layak menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,67.

Koordinator Kopertis IX Sulawesi yang berkunjung ke Sulbar didampingi Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin, juga mengungkapkan beberapa kelemahan sarjana dan alumni perguruan tinggi Indonesia saat bekerja di luar negeri.

“Orang Indonesia yang bekerja di luar negeri banyak yang tidak mampu bekerja di bawah tekanan kerja, sulit bekerja sama dengan orang lain, dan kedisiplinannya rendah,” sebut Prof Basri. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Fasilitas STIKES Bina Bangsa Majene Cukup Lengkap

Fasilitas STIKES Bina Bangsa Majene Cukup Lengkap

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bina Bangsa Majene, Sulawesi Barat, memiliki fasilitas yang cukup lengkap, antara lain laboratorium keperawatan, laboratorium kebidanan, laboratorium bahasa, perpustakaan, ruang aplikasi komputer, asrama mahasiswa, dan asrama dosen.

Kampus dan seluruh fasilitas tersebut yang terletak di Jl. Poros Lutang (depan terminal baru Majene) ditinjau Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, yang didampingi Sekretaris Pelaksana Drs H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin.

Rombongan Koordinator diterima langsung Ketua STIKES Bina Bangsa dr. Muchlis Jahha MKes, Konsultan/Pembina Drs Soleh Bin Said, serta beberapa dosen dan karyawan.

STIKES Bina Bangsa kini membina tiga program studi, yakni S1 Kesehatan Masyarakat, D3 Keperawatan, dan D3 Kebidanan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada saat ini yaitu Brigade Siaga Bencana (BSB), Ikatan Mahasiswa Islam (IMI), Nursing English Club (NEC), STIKES Football Club (STIKES FC), STIKES Volleyball Club (STIKES VC), dan drum band.

Koordinator Prof Basri Wello menyarankan kepada Ketua STIKES Bina Bangsa agar segera membentuk Lembaga Penjamin Mutu (LPM) dan Tim Penilai Angka Kredit Dosen.

“Saya juga berharap agar ditumbuhkan budaya akademik di kampus ini,” ujarnya. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Koordinator Resmikan ICT Centre AMIK Tomakaka

Koordinator Resmikan ICT Centre AMIK Tomakaka

Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA, meresmikan penggunaan ICT Centre AMIK Tomakaka, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, 14 Maret 2009.

ICT Centre AMIK Tomakaka terletak di Kompleks Ruko Tomakaka Group Jl. Jend. Sudirman (depan SPBU Simbro), Mamuju, 91512. Selain ICT Centre, Koordinator juga meresmikan Studio 36to, dan Warnet OGIto.net.

Presdir Tomakaka Group, Ahmad Taufan, mengatakan, pihaknya membuka ICT Centre untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan berbagai instansi, termasuk dari sejumlah SKPD lingkup Pemprov Sulawesi Barat dan Pemkab Mamuju.

Dengan kehadiran ICT Centre AMIK Tomakaka, maka tatap muka, perkuliahan, diskusi, dan sebagainya antara masyarakat atau instansi di Mamuju dengan masyarakat, pejabat, atau instansi di Makassar, Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dapat dilaku-kan tanpa harus bertemu secara fisik.

Seusai peresmian dilanjutkan dengan pembicaraan dan tatap muka dengan operator ICT Centre di Jakarta dan operator ICT Centre di Kantor Kopertis IX Sulawesi Makassar.

Koordinator Kopertis IX, Prof Basri Wello mengatakan, kehadiran ICT Centre mereduksi atau menekan banyak biaya, memberikan pendapatan (income), menjadi investasi kepada AMIK Tomakaka, serta dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Mamuju dan sekitarnya, antara lain dengan mengadakan pelatihan.

“ICT Centre ini akan sangat mendukung proses pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Mamuju,” katanya.

Acara launching turut dihadiri Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, Direktur AMIK Tomakaka Hamdan Dangkang, Ketua STISIPOL Tomakaka Misbahuddin SSos MSi, Ketua STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) Tomakaka Ir Sulaeman T, serta sejumlah dosen dan undangan. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

STIKES Fatimah Mamuju Terus Berbenah

STIKES Fatimah Mamuju Terus Berbenah

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Fatimah Mamuju yang baru berusia dua tahun terus-menerus melakukan pembenahan, mulai dari peningkatan kualitas SDM tenaga pengajar hingga penyiapan sarana dan prasarana.

Di usianya yang baru dua tahun, STIKES Fatimah telah memiliki kampus yang cukup refresentatif di Mamuju (Jl. Soekarno Hatta No. 9), yang terdiri atas beberapa ruangan kuliah, kantor, laboratorium keperawatan, laboratorium kebidanan, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, serta aula.

“Kami terus menerus melakukan pembenahan,” kata Ketua BPH Yayasan Pendidikan Nurul Fadilah Mamuju, H Arif Daeng Mattemmo SE, kepada Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr HM Basri Wello MA,yang berkunjung ke kampus STIKES Fatimah, Sabtu, 14 Maret 2009.

Selain membina STIKES, Yayasan Pendidikan Nurul Fadilah Mamuju juga membina Akper Fatimah Mamuju.Koordinator Kopertis pada kunjungan tersebut didampingi Sekretaris Pelaksana Drs H Ibrahim Saman MM, dan Humas Drs Asnawin, sedangkan H. Arif Daeng Mattemmo didampingi Ketua STIKESFatimah Syamsul Alam SKM MKes, Ketua Yayasan Hj. Salma A. Ara.

“Kami sekarang membina sekitar 600 mahasiswa,” jelas Syamsul Alam.

Prof Basri Wello pada kesempatan itu mengingatkan para dosen yayasan agar segera mengurus pangkat akademiknya, sehingga mudah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Unsulbar Harus Berikan Jaminan Mutu


UNSULBAR. Masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) tidak perlu lagi jauh-jauh ke provinsi lain untuk menimba ilmu di perguruan tinggi, tetapi cukup mendaftar kuliah di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). (int)

Sejarah Singkat Stisipol Panca Bhakti Palu

Berdirinya STISIPOL Panca Bhakti Palu sama dengan sejarah berdirinya STIE Panca Bhakti Palu. Tahun 1988, Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Sulteng mendirikan STISIPOL Panca Bhakti dan juga mengubah bentuk Akademi Sekretaris Manajemen menjadi STIE Panca Bhakti. STISIPOL Panca Bhakti kini membuka dua program studi yakni Jurusan Administrasi Negara dan jurusan Komunikasi.

Lulusan Stisipol Panca Bhakti Duduki Jabatan Strategis

Lulusan Stisipol Panca Bhakti Duduki Jabatan Strategis

Sekolah Tinggi Ilmu-ilmu Sosial dan Politik (Stisipol) Panca Bhakti, Palu, Sulawesi Tengah, telah menelurkan 1.472 alumni. Para alumni tersebut telah mengabdikan ilmu mereka di berbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk di lembaga legislatif dan kepolisian.

Sebagian dari mereka telah menduduki jabatan yang cukup strategis di bidang pemerintahan dan bidang-bidang lainnya.

“Wisuda kali ini yang jumlahnya 114 orang, juga diharapkan akan semakin memantapkan kiprah Stisipol di tengah-tengah pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Ketua Stisipol Panca Bhakti Palu, Dra Marlela DS MSi.

Hal tersebut diungkapkan pada acara wisuda sarjana Stisipol Panca Bhakti, di Hotel Swiss-Belhotel, Palu, Selasa, 7 April 2009.

Acara dihadiri Gubernur Sulteng diwakili Asisten II Sekprov M Nadjib Godal, Sespel Kopertis IX Sulawesi Drs H Ibrahim Saman MM, Ketua DPRD Provinsi Sulteng Drs Murad U Nasir MSi, Bupati Sigi Drs M Hidayat MSi, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Panca Bhakti Drs H Tampari Masuara, serta sejumlah undangan.

Banyaknya alumni dan banyaknya posisi strategis yang diduduki para alumni Stisipol Panca Bhakti, Palu, kata Marlela, menunjukkan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya sangat mendapat kepercayaan dari pemerintah setempat di Provinsi Sulawesi Tengah, bahkan dari pemerintah provinsi lain seperti Provinsi Sulawesi Barat.

Meskipun demikian, lanjut-nya, pihak pengelola Stisipol Panca Bhakti tidak ingin terlena, karena tantangan ke depan adalah sebuah tuntutan yang tidak akan pernah berakhir dan tak mudah dihadapi.

“Ada begitu banyak pengaruh perubahan kondisi-kondisi internal dan eksternal yang begitu cepat terjadi,” kata Marlela.

Untuk itu, para pengelola akan tetap berkomitmen menjadikan Stisipol Panca Bhakti Palu mampu melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan itu untuk menjawab kebutuhan penyiapan SDM berkualitas melalui penguasaan Iptek kepada mahasiswa yang menuntut ilmu di lembaga tersebut.

Komitmen tersebut antara lain diwujudkan dengan upaya peningkatan sarana dan prasarana belajar, penataaan kurikulum yang sesuai tuntutan pengguna, peningkatan kualitas staf pengajar, perbaikan layanan akademik, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler bagi mahasiswa untuk lebih meningkatkan penalaran akademik, serta penyiapan quality assurance academic.

“Kami juga ingin menyam-paikan bahwa beberapa waktu lalu, Stisipol Panca Bhakti Palu telah selesai dikunjungi oleh tim dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) dalam rangka pemeriksaan kelayakan pemberian akreditasi untuk prodi Ilmu Administrasi Negara, sebagai pengakuan kelayakan bagi sebuah lembaga perguruan tinggi. Prodi Ilmu Ko-munikasi kami sudah terakreditasi untuk kedua kalinya pada tahun 2008,” tutur Marlela. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

Kopertis IX Dukung Pendirian Universitas Panca Bhakti

KOPERTIS IX DUKUNG PENDIRIAN UNIVERSITAS PANCA BHAKTI

Sekretaris Pelaksana Kopertis IX Sulawesi, Drs H Ibrahim Saman MM, secara tegas menyatakan mendukung perubahan status STIE Panca Bhakti dan STISIPOL Panca Bhakti menjadi Universitas Panca Bhakti.

“Kopertis (Wilayah IX Sulawesi) sangat mendukung,” tandasnya pada acara wisuda sarjana STISIPOL Panca Bhakti, di Palu, 7 April 2009.

Namun dia segera mengingatkan bahwa salah satu syarat yang harus dipenuhi yaitu mendapatkan akreditasi dari BAN RI.

“Dua tahun terakhir, banyak lulusan perguruan tinggi swasta yang tidak diterima mendaftar di instansi pemerintah, karena PTS-nya tidak terakreditasi. Di Kopertis IX hanya sekitar 40 persen PTS yang terakreditasi,” ungkapnya.

Ibrahim juga mengingatkan bahwa para dosen yang masih berkualifikasi sarjana (S1) kini terancam dikaryawankan. Mereka tidak boleh lagi mengajar dan harus beralih menjadi karyawan atau pegawai biasa, apabila tidak melanjutkan dan menyelesaikan kuliah program magister (S2), pada tahun 2014.

“Ini harus segera direspons oleh para dosen dan perguruan tinggi,” katanya.

Bagi para dosen (dosen negeri dan dosen tetap yayasan) yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjeng lebih tinggi, kata Ibrahim, pemerintah telah mengalokasikan cukup banyak dana dari APBN untuk beasiswa.

“Pemerintah membiayai kuliah para dosen, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ungkapnya. (win)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

HB Paliudju : Jangan Sekadar Kebanggaan Diri


KAMPUS STISIPOL PANCA BHAKTI. Ilmu dan gelar akademik yang diperoleh para alumni perguruan tinggi dan para sarjana, hendaknya jangan sekadar dijadikan kebanggaan diri, tetapi harus dapat diimplementasikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan pemerintah. -- Gubernur Sulteng, HB Paliudju --

Sabtu, 18 April 2009

Menuju PTS Berdaya Saing



Dalam situasi kompetitif, pengelola perguruan tinggi harus berupaya keras meningkatkan kualitasnya dalam memberikan kualitas pelayanan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan para pelanggannya (mahasiswa, pengelola, pemerintah, orangtua mahasiswa, masyarakat, organisasi/lembaga, dan dunia kerja). Kualitas pelayanan jasa yang diberikan perguruan tinggi kepada langganan sangat ditentukan sejauhmana perguruan tinggi itu ditata kelola dengan baik yang menyebabkan Sehatnya Organisasi. -- Ibrahim Saman --

Rakerwil Pimpinan PTS Kopertis IX Sulawesi


Rapat Kerja Wilayah Pimpinan PTS Kopertis Wilayah IX Sulawesi, di Palu, 19-20 April 2009, dapat dipastikan akan menjadi arena pembahasan isu-isu strategis seputar dunia pendidikan, khususnya di wilayah Sulawesi, karena Rakerwil ini dilaksanakan memang untuk menghadapi Rakernas Pimpinan PTN dan Kopertis se-Indonesia, di Padang Sumatera Barat.

-- Ibrahim Saman -- (Sespel Kopertis IX Sulawesi)

Majalah Cerdas


Blog ini kami buat karena ada tanggungjawab moral untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Blog ini kami buat terinspirasi penggalan kalimat; "... dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ....." dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.