Inayah Januarti sebenarnya bercita-cita menjadi polisi wanita atau Polwan, namun tidak mendapat restu dari orangtuanya. Akhirnya dia memutuskan kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dengan mengambil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pikirnya menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan separuh waktu bisa dihabiskan bersama keluarga. (ist)
---------------
Inayah Januarti:
Senang Berpetualang dan Ingin Jadi Polwan
Ditulis oleh: Rahmawati
(Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh Makassar)
Wanita pemilik senyum manis ini bernama Inayah Januarti, yang lebih akrab dipanggil lnaya oleh teman-temannya. Inaya lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan, pada 7 Januari 1994. Anak kedua dari enam bersaudara ini terlahir dari pasangan Andi Makkulau dan Andi Susilawati.
Saudara perempuannya bernama Husnul Khatimah dan Siti Fatimah Az-Zahrah, sedangkan saudara laki-lakinya bernama Andi Ahmad Mulana Pairing, Andi Mahfud Alia Akbar, dan Andi Ma'ruf Massarasa.
Ayahnya seorang pegawai negeri sipil yang mengajar pada salah satu sekolah dasar di kampungnya, sedangkan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah-tangga. Mereka tinggal di sebuah desa yang sejuk bernama Banyira, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai. Inaya sejak kecil sudah terpisah dengan orangtuanya, karena dia sekolah di Sinjai Utara dan tinggal bersama tantenya.
Terlahir dari keluarga yang masih memegang erat adat istiadat, yang masih kental mengalir dalam keluarganya, membuatnya merasa heran dengan tradisi yang sampai sekarang masih dianut keluarganya. Contohnya perjodohan. Menurutnya, menikah dengan keluarga sendiri tidak akan menambah garis keturunan.
Inaya memulai pendidikannya di TK Pertiwi Banyira, TK Pertiwi. Selanjutnya, ia sekolah di SD Negeri 6 Paruntu Sinjai Utara, kemudian SMP Negeri 3 Sinjai Utara, dan seterusnya di SMA Negeri 1 Sinjai Timur.
Menyelesaikan sekolah menengah atas pada 2011, Inaya kemudian ikut tes penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri, namun sayang keinginannya kuliah di PTN tidak tercapai. Akhirnya, ia mendaftar dan kemudian lulus masuk pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Inaya sebenarnya bercita-cita menjadi polisi wanita atau Polwan, namun tidak mendapat restu dari orangtuanya. Akhirnya dia memutuskan kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar, dengan mengambil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pikirnya menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. separuh waktu bisa dihabiskan bersama keluarga dan banyak liburnya. Selain itu, gajinya juga cukup lumayan.
"Sebenarnya sejak kecil saya sangat senang berpetualang. Saya naik sepeda motor mendatangi banyak objek wisata. Saya senang mandi-mandi, bahkan saya pernah tenggelam yang membuat saya agak trauma. Saya selalu menunggu hari libur untuk rekreasi dan berkumpul bersama keluarga," tutur dara manis dan semampai ini.
Saat ditanya impiannya, Inaya dengan polos mengatakan impiannya sederhana saja, yaitu ingin membahagiakan orangtuanya dan menyelesaikan kuliah dalam tempo sesingkat-singkatnya.
"Saya sebenarnya ingin cepat-cepat menikah, ingin hidup bahagia bersama keluarga, kemudian melanjutkan kuliah ke jenjang S2 lalu S3," katanya, seraya menambahkan bahwa prinsip hidupnya adalah "Mimpi bisa diraih apabila bangun dari tidur dan berupaya meraihnya. Kegagalan bukan akhir dari segalanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar