ASESOR. Ketua BAN-PT Prof Mansyur Ramly (tengah) didampingi Ketua I APTISI Wilayah IX-A Sulawesi Prof Baso Amang (paling kanan), dan Ketua Bidang Penjaminan Mutu APTISI Wilayah IX-A Sulawesi Dr Amir Tjoneng, saat membawakan materi pada Pelatihan Asesor Akreditasi PTS, di Hotel Tree, Makassar, Selasa, 14 Oktober 2014. (Foto: Asnawin)
------------------------
Seratus Rektor Ikuti Pelatihan Asesor
Seratusan rektor (universitas), direktur (akademi), dan ketua (sekolah tinggi) se-Sulawesi, yang didampingi tim asesor di perguruan tinggi masing-masing, mengikuti “Pelatihan Asesor Internal PTS (Perguruan Tinggi Swasta) untuk Akreditasi Institusi dan Evaluasi Penjaminan Mutu”, di Hotel Tree, Makassar, 14-16 Oktober 2014.
Para pimpinan perguruan tinggi tersebut antara lain menerima materi tentang “Tantangan dan Harapan dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu”, “Strategi PTS dalam Akreditasi Institusi, Persaingan Kualitas, dan Daya Saing”, serta “Akreditasi Institusi”, dan “Evaluasi Mutu Internal.”
Materi-materi tersebut antara lain dibawakan oleh Ketua BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) Prof Mansyur Ramly, Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi Prof Andi Niartiningsih, dan Ketua Bidang Penjaminan Mutu APTISI Wilayah IX-A Sulawesi Dr Amir Tjoneng.
Sekretaris APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Wilayah IX-A Sulawesi, Prof Lauddin Marsuni, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program kerja APTISI Wilayah IX-A Sulawesi yang diketuai Prof Hambali Thalib.
Ketua BAN-PT Mansyur Ramly mengatakan, ada lima mazhab dalam konteks mutu perguruan tinggi, yaitu keunggulan (excellences), nilai tambah (value added), sesuai dengan tujuan (fitness for purpose), nilai uang (value of money), serta kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Mantan Rektor UMI (Universitas Muslim Indonesia) juga menyebut lima elemen sistem penjaminan mutu, yaitu mutu, standar, sistem manajemen, sistem penjaminan, serta asesemen/audit/review.
“Kelima elemen tersebut saling berkaitan, saling memengaruhi, dan saling tergantung (interdependent),” tutur Mansyur Ramly.
Ketua APTISI Wilayah IX-A Sulawesi Prof Hambali Thalib, mengatakan, pelatihan asesor sangat urgen dengan kebutuhan perguruan tinggi, karena persoalan akreditasi sangat menentukan eksistensi sebuah perguruan tinggi.
“Banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan ini menunjukkan adanya kesadaran dari para pimpinan perguruan tinggi tentang pentingnya akreditasi institusi,” paparnya. (win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar