Tim asesor sudah diwanti-wanti agar mereka tidak menerima uang, tidak boleh dibayarkan tiket pesawatnya atau dibayarkan hotelnya, karena mereka sudah diberi dana yang cukup untuk kebutuhan tersebut. Kalau dijemput dan diantar dengan mobil saat berkunjung, itu boleh-boleh saja, tetapi semata-mata untuk mempercepat proses kunjungan ke perguruan tinggi, karena tim asesor kan tidak tidak tahu jalanan.
- Prof Natsir Nessa -
(Anggota BAN-PT)
-----
Rabu, 06 September 2009
Prof
Dr Ir H M Natsir Nessa MS:
Jangan
Coba-coba Pengaruhi Tim Asesor BAN-PT
BAN-PT harus
menuntaskan tugasnya melakukan visitasi ke seluruh perguruan tinggi negeri dan
swasta di Indonesia. Hasil visitasi itu kemudian dievaluasi untuk menentukan
apakah sebuah prodi atau sebuah institusi sudah layak mendapatkan akreditasi
(A, B, atau C) atau belum.
Sementara perguruan
tinggi harus mengupayakan agar seluruh persyaratan untuk mendapatkan status
terakreditasi pada prodi yang dibuka, dapat dipenuhi, sebelum mengajukan usulan
kepada BAN-PT untuk datang melakukan visitasi.
Sekadar diketahui,
jumlah prodi yang tersebar pada seluruh perguruan tinggi di Indonesia diperkirakan
berkisar 16.000. Itu belum termasuk prodi yang tersebar pada berbagai perguruan
tinggi yang tidak dibawahi Depdiknas.
Untuk mengetahui bagaimana mana hasil kerja Tim BAN-PT dan apa saja kendala yang dihadapi, berikut hasil wawancara wartawan Tabloid Cerdas, Asnawin Aminuddin, dengan salah seorang anggota Majelis BAN-PT, Prof Dr Ir H M Natsir Nessa MS (Mantan Pembantu Rektor I, mantan Pembantu Rektor II, dan mantan Direktur Program Pascasarjana Unhas Makassar).
Tanya:
BAN-PT dan perguruan tinggi kini seperti berpacu dengan waktu.
Jawab: Iya, karena
akreditasi program studi (prodi) harus dituntaskan segera, sementara dananya
terbatas. Masih ada belasan ribu prodi dari seluruh perguruan tinggi
se-Indonesia yang belum terakreditasi.
Tanya:
Pak Prof menyebut soal dana terbatas. Mohon dijelaskan.
Jawab: Seharusnya
setiap ada permintaan visitasi, harus segera dilayani oleh BAN-PT dengan
menurunkan tim asesor ke perguruan tinggi yang mengajukan usulan. Sekarang ada
sekitar 800 usulan prodi yang masuk, tetapi tim asesor belum turun karena
dananya habis. Kini sementara dicarikan dana melakukan visitasi pada bulan
Oktober sampai Desember 2009.
Tanya:
Sudah berapa banyak prodi yang divisitasi?
Jawab: Sudah 2.000
prodi. Kalau ada dana, kita bisa melakukan visitasi terhadap 800 usulan prodi
yang masuk.
Tanya:
Khusus di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, ada sekitar 320 PTS dan
lebih 1.000 prodi, tetapi baru sekitar 35 persen prodi yang sudah divisitasi.
Sudah banyak usulan permohonan visitasi, tetapi tim asesor dari BAN-PT belum
turun. Apa upaya BAN-PT untuk mempercepat akreditasi?
Jawab: BAN-PT sudah
mengajukan permintaan dana untuk melakukan visitasi, tetapi sekarang dananya
masih dicari. Departemen keuangan masih mencarikan dari mana diambilkan anggaran
untuk BAN-PT. Mudah-mudahan secepatnya, sehingga tim asesor BAN-PT bisa turun
melakukan visitasi pada Oktober sampai November nanti.
Tanya:
Mengapa akreditasi ini begitu penting?
Jawab: Akreditasi prodi
dan akreditasi institusi penting, karena akreditasi adalah ukuran kualitas.
Masyarakat akan dapat mengetahui bagaimana kualitas sebuah prodi dengan melihat
hasil akreditasinya, apakah terakreditasi A, B, atau C.
Saat melakukan promosi,
perguruan tinggi biasanya akan menulis di brosur, pamflet, spanduk, atau baliho
tentang status akreditasi prodinya. Kalau belum terakreditasi, tentu mereka
tidak akan menulisnya, sehingga masyarakat akan segera tahu bahwa prodi
tersebut belum terakditasi. Masyarakat akan tahu baik atau tidak, layak atau
tidak sebuah prodi untuk dijadikan tempat belajar, dengan melihat
akreditasinya.
Tanya:
Apa dampaknya bagi alumni perguruan tinggi, jika prodi yang mereka ambil
ternyata belum terakreditasi?
Jawab: Sekarang sudah
banyak instansi yang tidak mau menerima calon pegawai atau calon karyawan yang
ijazahnya bukan dari prodi yang terakreditasi. Jadi jangan tunggu tahun 2012
untuk mendapatkan status terakreditasi, karena masyarakat sudah semakin pintar
dan penerimaan pegawai atau karyawan kini sudah mensyarakatkan hanya akan menerima
lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi prodinya.
Tanya:
Bagaimana dengan akreditasi institusi?
Jawab: Untuk sementara
kita fokus dulu dengan akreditasi prodi, karena masih terlalu banyak prodi yang
belum terakreditasi, terutama perguruan tinggi yang ada di luar Jawa. Di
Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia timur pada umumnya, masih lebih banyak
prodi yang belum terakreditasi dibanding prodi yang sudah terakreditasi.
Tanya:
Sebenarnya apa kendala yang dihadapi perguruan tinggi sehingga banyak yang terlambat
mengajukan usulan visitasi?
Jawab: Mungkin karena
mereka terlambat mengantisipasi, padahal BAN-PT sudah melakukan sosialisasi
sejak dua tahun lalu. Tim BAN-PT turun ke daerah-daerah melakukan sosialisasi
tentang pentingnya akreditasi dan adanya tuntutan undang-undang.
Tanya:
Mohon maaf Prof, karena saya akan mengajukan pertanyaan yang agak peka.
Jawab: Silakan, tidak
apa-apa.
Tanya:
Apakah tim asesor BAN-PT yang turun melakukan visitasi dijamin melaksanakan
tugasnya dengan baik dan bebas dari KKN?
Jawab: Tim asesor sudah
diwanti-wanti agar mereka tidak menerima uang, tidak boleh dibayarkan tiket
pesawatnya atau dibayarkan hotelnya, karena mereka sudah diberi dana yang cukup
untuk kebutuhan tersebut.
Kalau dijemput dan
diantar dengan mobil saat berkunjung, itu boleh-boleh saja, tetapi semata-mata
untuk mempercepat proses kunjungan ke perguruan tinggi, karena tim asesor kan
tidak tidak tahu jalanan.
Tanya:
Bagaimana kalau ada yang ketahuan menerima uang, dibayarkan tiket pesawatnya,
atau dibayarkan hotelnya?
Jawab: Sama-sama
dihukum. Tim asesor akan dipecat. Perguruan tinggi juga dihukum. Hukuman bagi
perguruan tinggi adalah perguruan tinggi dan prodinya tidak akan diakreditasi.
Proses akreditasinya ditunda sampai ada usulan dan kunjungan pada tahun berikutnya.
Jadi, jangan coba-coba pengaruhi tim asesor.
Wawancara khusus ini dimuat dalam rubrik Wacana, di halaman 3, Tabloid CERDAS, edisi No. 32, Vol. IV, September 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar