Senin, 27 Oktober 2014

Koran-koran Besar pun Kerap Bikin Kesalahan



PELATIH Nasional Wartawan PWI yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Almamater, Asnawin, membawakan materi Editing Berita (Penyuntingan Berita) pada Pelatihan Jurnalistik Bagi Kepala Sekolah dan Guru SMP se-Sulsel, di Hotel Grand Palace, Makassar, Sabtu, 25 Oktober 2014.










-------------------


Koran-koran Besar pun Kerap Bikin Kesalahan


Tidak ada jaminan bahwa media-media besar tidak akan melakukan kesalahan dalam memuat berita, baik dalam hal akurasi berita, maupun dalam hal penulisan berita, apalagi kalau berita yang disiarkan merupakan peristiwa yang kejadiannya menjelang deadline (batas waktu penayangan/penyiaran/pemuatan berita).

“Koran-koran besar pun kerap bikin kesalahan,” kata Pelatih Nasional Wartawan PWI, Asnawin, pada Pelatihan Penulisan Jurnalistik bagi Kepala Sekolah dan Guru SMP se-Sulsel, di Hotel Grand Palace, Makassar, Sabtu, 25 Oktober 2014.

Asnawin yang sehari-hari juga menjabat Pemimpin Redaksi Majalah Almamater, kemudian memperlihatkan beberapa contoh kliping koran dengan judul dan atau isi berita yang salah, sambil memberikan koreksi dan saran perbaikan.

“Kalau ada berita salah (dalam hal akurasi dan penulisan naskah) yang muncul dalam pemberitaan, maka dapat dipastikan bahwa editor atau redakturnya, tidak bekerja dengan baik,” kata pengurus PWI Sulsel yang juga mengajar pada beberapa perguruan tinggi di Makassar.

Redaktur selaku editor, kata Asnawin, bekerja di belakang layar, dengan tugas menyeleksi dan memperbaiki naskah sebelum dipublikasikan. Redaktur secara tidak langsung merupakan hati nurani media, dengan tugas utama menyelaraskan naskah dengan visi, misi, dan rubrikasi media.

Dia menambahkan, pekerjaan redaktur selaku editor merupakan pekerjaan intelektual dan teknis, karena membutuhkan wawasan yang memadai untuk memvalidasi fakta dalam sebuah naskah, serta membutuhkan kecermatan dalam pilihan kata, kalimat, dan tanda baca.

“Dengan tugas berat yang dipikulnya, maka wajarlah kalau redaktur mendapat gaji yang cukup besar dari perusahaan tempatnya bekerja. Kira-kira lebih besarlah dari gaji guru,” kata Asnawin yang langsung disambut tepuk-tangan meriah dari para peserta. (dar/r)

----------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar