Sabtu, 28 Desember 2013

Ketua STIEM Bongaya Raih Gelar Doktor



RAIH DOKTOR. Ketua STIEM Bongaya Makassar, Muhammad Jusuf Radja (kanan) foto bersama isteri, Erniwati Madya, sesaat setelah berhasil meraih gelar doktor (S3) bidang ilmu administrasi publik, pada Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sabtu, 28 Desember 2013. (Foto: Asnawin)

 ------------------------

Ketua STIEM Bongaya Raih Gelar Doktor


Muhammad Jusuf Radja yang sehari-hari menjabat Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya, berhasil meraih gelar doktor bidang ilmu administrasi publik, setelah berhasil memertahankan disertasinya di hadapan tim penguji ujian promosi doktor, di lantai 5 kampus Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sabtu, 28 Desember 2013.

Dalam disertasinya, pria kelahiran Sinjai, 24 September 1951, mengusung judul “Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dalam Meningkatkan Pelayanan Publik.”

Disertasi tersebut didasarkan pada adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan aparat dalam mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Makassar. 

Tim penguji yang diketuai Prof Jasruddin, dengan anggota Prof Amiruddin Tawe (promotor), Prof Syamsul Ridjal (ko-promotor), Prof Arif tiro (ko-promotor), Prof Haedar Akib (penguji internal), dan Dr Iqbal Samad Suhaeb (penguji eksternal), menyatakan Jusuf Radja selaku promovendus berhasil lulus dengan hasil sangat memuaskan.

Ujian promosi dihadiri Pembina Yayasan Pendidikan Bongaya Ujung Pandang (YPBUP) Prof Rabihatun Idris, Ketua YPBUP Dr Muhammad Akbar, beberapa pimpinan perguruan tinggi, serta sejumlah undangan.

Jusuf Radja dalam kesimpulan disertasinya mengatakan, kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan publik melalui kepuasan kerja dan kerjasama yang baik.

“Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan publik melalui kepuasan kerja, karena ditunjang oleh kesetiaan pegawai dan kerjasama yang baik,” katanya.

Juruf Radja menyarankan perlunya penempatan pegawai yang berkompetensi, kesempatan promosi yang berprestasi, perilaku atasan yang mendukung bawahan, serta kerjasama yang saling mendukung di antara pegawai. (asnawin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar