Rabu, 16 September 2009

11 Dosen Kopertis IX Terima Penghargaan

Sebelas dosen berprestasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi menerima penghargaan pada upacara peringatan Hardiknas 2009, di Kantor Kopertis IX Sulawesi, Jalan Bung Km 9, Makassar, Sabtu (2/5/2009). Selain itu, enam dosen Kopertis IX Sulawesi juga menerima SK pengangkatan sebagai guru besar dari Mendiknas Bambang Sudibyo. (Foto: Wahab/Humas Kopertis IX Sulawesi)
----------


11 Dosen Kopertis IX Terima Penghargaan

Makassar, (Tabloid Cerdas). Sebelas dosen berprestasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi menerima penghargaan pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2009, di Kantor Kopertis IX Sulawesi, Jalan Bung Km 9, Makassar, Sabtu (2/5/2009).

Selain itu, enam dosen Kopertis IX Sulawesi juga menerima surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai guru besar dari Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo.

Penyerahan penghargaan dan SK dilakukan oleh Koordinator Kopertis IX Sulawesi HM Basri Wello, disaksikan ratusan peserta upacara dari berbagai perguruan tinggi.

Dari 11 dosen berprestasi yang menerima penghargaan tersebut, empat di antaranya mengajar di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yakni HA Muin Fahmal, HM Basri Dalle, Junaiddin Zakariah, dan Andi Syarifuddin MT.

Tujuh dosen lainnya, yaitu HM Tahir Malik (Universitas Satria Makassar), A Sitti Melantik (Universitas Sawerigading, Makassar), Masnama Tadjo (STIEM Bongaya, Makassar), Kaharuddin (STKIPYAPIM, Maros), Ismail Marzuki (Akademi Analisis Kimia Yapika, Makassar), Munirah (Unismuh Makassar), dan Antonius Sudirman (Universitas Atma Jaya Makassar).

Enam dosen yang menerima SK pengangkatan sebagai guru besar yaitu Mir Alam (Universitas 45 Makassar), Abdul Karim (Universitas 45 Makassar), Abdul Jalil MS (Universitas Islam Makassar), Abdul Latif (UMI Makassar/dosen tetap yayasan), Basri Modding (UMI Makassar/ dosen tetap yayasan), Abdul Rahman (UMI Makassar/dosen tetap yayasan).

Koordinator Kopertis IX Sulawesi Basri Wello kepada wartawan seusai upacara mengatakan, pemberian penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi dari pemerintah kepada para dosen berprestasi.

“Saya yakin mereka memiliki kemampuan akademik yang cukup untuk menulis buku. Jangankan dosen yang sudah S-3 (doktor), mereka yang masih S-2 saja mampu,” tutur Basri Wello. (win)

keterangan:
berita ini dimuat pada rubrik Dinamika, Halaman 6, Tabloid CERDAS edisi No. 32, Vol. IV, September 2009

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, kritik, dan saran-saran Anda di blog Majalah "Cerdas"]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar