Rabu, 16 September 2009

Jangan Coba-coba Pengaruhi Tim Asesor BAN-PT

Tim asesor sudah diwanti-wanti agar mereka tidak menerima uang, tidak boleh dibayarkan tiket pesawatnya atau dibayarkan hotelnya, karena mereka sudah diberi dana yang cukup untuk kebutuhan tersebut. Kalau dijemput dan diantar dengan mobil saat berkunjung, itu boleh-boleh saja, tetapi semata-mata untuk mempercepat proses kunjungan ke perguruan tinggi, karena tim asesor kan tidak tidak tahu jalanan. 

- Prof Natsir Nessa -

(Anggota BAN-PT)



-----

Rabu, 06 September 2009

 

Prof Dr Ir H M Natsir Nessa MS:

 

Jangan Coba-coba Pengaruhi Tim Asesor BAN-PT

 

 

BAN-PT harus menuntaskan tugasnya melakukan visitasi ke seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Hasil visitasi itu kemudian dievaluasi untuk menentukan apakah sebuah prodi atau sebuah institusi sudah layak mendapatkan akreditasi (A, B, atau C) atau belum.

Sementara perguruan tinggi harus mengupayakan agar seluruh persyaratan untuk mendapatkan status terakreditasi pada prodi yang dibuka, dapat dipenuhi, sebelum mengajukan usulan kepada BAN-PT untuk datang melakukan visitasi.

Sekadar diketahui, jumlah prodi yang tersebar pada seluruh perguruan tinggi di Indonesia diperkirakan berkisar 16.000. Itu belum termasuk prodi yang tersebar pada berbagai perguruan tinggi yang tidak dibawahi Depdiknas.

Untuk mengetahui bagaimana mana hasil kerja Tim BAN-PT dan apa saja kendala yang dihadapi, berikut hasil wawancara wartawan Tabloid Cerdas, Asnawin Aminuddin, dengan salah seorang anggota Majelis BAN-PT, Prof Dr Ir H M Natsir Nessa MS (Mantan Pembantu Rektor I, mantan Pembantu Rektor II, dan mantan Direktur Program Pascasarjana Unhas Makassar).

 

Tanya: BAN-PT dan perguruan tinggi kini seperti berpacu dengan waktu.

Jawab: Iya, karena akreditasi program studi (prodi) harus dituntaskan segera, sementara dananya terbatas. Masih ada belasan ribu prodi dari seluruh perguruan tinggi se-Indonesia yang belum terakreditasi.

Tanya: Pak Prof menyebut soal dana terbatas. Mohon dijelaskan.

Jawab: Seharusnya setiap ada permintaan visitasi, harus segera dilayani oleh BAN-PT dengan menurunkan tim asesor ke perguruan tinggi yang mengajukan usulan. Sekarang ada sekitar 800 usulan prodi yang masuk, tetapi tim asesor belum turun karena dananya habis. Kini sementara dicarikan dana melakukan visitasi pada bulan Oktober sampai Desember 2009.

Tanya: Sudah berapa banyak prodi yang divisitasi?

Jawab: Sudah 2.000 prodi. Kalau ada dana, kita bisa melakukan visitasi terhadap 800 usulan prodi yang masuk.

Tanya: Khusus di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi, ada sekitar 320 PTS dan lebih 1.000 prodi, tetapi baru sekitar 35 persen prodi yang sudah divisitasi. Sudah banyak usulan permohonan visitasi, tetapi tim asesor dari BAN-PT belum turun. Apa upaya BAN-PT untuk mempercepat akreditasi?

Jawab: BAN-PT sudah mengajukan permintaan dana untuk melakukan visitasi, tetapi sekarang dananya masih dicari. Departemen keuangan masih mencarikan dari mana diambilkan anggaran untuk BAN-PT. Mudah-mudahan secepatnya, sehingga tim asesor BAN-PT bisa turun melakukan visitasi pada Oktober sampai November nanti.

Tanya: Mengapa akreditasi ini begitu penting?

Jawab: Akreditasi prodi dan akreditasi institusi penting, karena akreditasi adalah ukuran kualitas. Masyarakat akan dapat mengetahui bagaimana kualitas sebuah prodi dengan melihat hasil akreditasinya, apakah terakreditasi A, B, atau C.

Saat melakukan promosi, perguruan tinggi biasanya akan menulis di brosur, pamflet, spanduk, atau baliho tentang status akreditasi prodinya. Kalau belum terakreditasi, tentu mereka tidak akan menulisnya, sehingga masyarakat akan segera tahu bahwa prodi tersebut belum terakditasi. Masyarakat akan tahu baik atau tidak, layak atau tidak sebuah prodi untuk dijadikan tempat belajar, dengan melihat akreditasinya.

Tanya: Apa dampaknya bagi alumni perguruan tinggi, jika prodi yang mereka ambil ternyata belum terakreditasi?

Jawab: Sekarang sudah banyak instansi yang tidak mau menerima calon pegawai atau calon karyawan yang ijazahnya bukan dari prodi yang terakreditasi. Jadi jangan tunggu tahun 2012 untuk mendapatkan status terakreditasi, karena masyarakat sudah semakin pintar dan penerimaan pegawai atau karyawan kini sudah mensyarakatkan hanya akan menerima lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi prodinya.

Tanya: Bagaimana dengan akreditasi institusi?

Jawab: Untuk sementara kita fokus dulu dengan akreditasi prodi, karena masih terlalu banyak prodi yang belum terakreditasi, terutama perguruan tinggi yang ada di luar Jawa. Di Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia timur pada umumnya, masih lebih banyak prodi yang belum terakreditasi dibanding prodi yang sudah terakreditasi.

Tanya: Sebenarnya apa kendala yang dihadapi perguruan tinggi sehingga banyak yang terlambat mengajukan usulan visitasi?

Jawab: Mungkin karena mereka terlambat mengantisipasi, padahal BAN-PT sudah melakukan sosialisasi sejak dua tahun lalu. Tim BAN-PT turun ke daerah-daerah melakukan sosialisasi tentang pentingnya akreditasi dan adanya tuntutan undang-undang.

Tanya: Mohon maaf Prof, karena saya akan mengajukan pertanyaan yang agak peka.

Jawab: Silakan, tidak apa-apa.

Tanya: Apakah tim asesor BAN-PT yang turun melakukan visitasi dijamin melaksanakan tugasnya dengan baik dan bebas dari KKN?

Jawab: Tim asesor sudah diwanti-wanti agar mereka tidak menerima uang, tidak boleh dibayarkan tiket pesawatnya atau dibayarkan hotelnya, karena mereka sudah diberi dana yang cukup untuk kebutuhan tersebut.

Kalau dijemput dan diantar dengan mobil saat berkunjung, itu boleh-boleh saja, tetapi semata-mata untuk mempercepat proses kunjungan ke perguruan tinggi, karena tim asesor kan tidak tidak tahu jalanan.

Tanya: Bagaimana kalau ada yang ketahuan menerima uang, dibayarkan tiket pesawatnya, atau dibayarkan hotelnya?

Jawab: Sama-sama dihukum. Tim asesor akan dipecat. Perguruan tinggi juga dihukum. Hukuman bagi perguruan tinggi adalah perguruan tinggi dan prodinya tidak akan diakreditasi. Proses akreditasinya ditunda sampai ada usulan dan kunjungan pada tahun berikutnya. Jadi, jangan coba-coba pengaruhi tim asesor.

 

Keterangan:

Wawancara khusus ini dimuat dalam rubrik Wacana, di halaman 3, Tabloid CERDAS, edisi No. 32, Vol. IV, September 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar