Minggu, 19 April 2009

UNILAKI WISUDA 231 ALUMNI

UNILAKI WISUDA 231 ALUMNI

Sebanyak 231 mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki), akhir pekan lalu diwisuda dalam rapat senat terbuka. Rapat yang dihadiri segenap anggota senat universitas yang dipimpin Rektor Unilaki, Drs Gusarmin Sofyan MPd.

Seremoni wisuda ke tujuh dilaksanakan di pelataran Unilaki, dirangkaikan Dies Natalis ke XI itu dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Basri Wello MA, Wakil Bupati Konawe, Masmuddin, dan asisten II Pemprov Sultra mewakili Gubernur Sultra, H Nur Alam SE. Sedangkan Prof Dr Ir Syukri Himran MS kebagian membawakan orasi ilmiah.

Enam wisudawan terbaik masing-masing, Abaeban, Fakultas Ilmu Administrasi dengan IPK 3,94, Sartin Hakim, Faperta dengan IPK 3,63, Al Kadri Tabara Fatek dengan IPK 3,11, Andi Tenri dari Fekon dengan IPK 3,83), Asnia FKIP jurusan Bahasa Indonesia dengan IPK 3,41, dan Asliati FKIP jurusan Bahasa Inggris IPK 3,77.

Gusarmin Sofyan mengatakan sebanyak 222 dosen yang mengajar pada semester genap 2008/2009 dan tercatat sebanyak 91 orang dosen tetap serta 131 dosen luar biasa. Alumni sejak wisuda pertama hingga ke VI mencapai 559 orang dan ditambah dengan wisuda kali ini sebanyak 231 orang.

“Hingga saat ini Unilaki telah meluluskan sebanyak 790 sarjana. Sedangkan mahasiswa yang terdaftar sejak tahun akademik 2004-2009 mencapai 3.047 orang yang tersebar pada lima fakultas dan enam prgram studi. Indikator ini menunjukkan minat, kepercayaan masyarakat terhadap Unilaki makin tinggi,’’ kata Gusarmin.

Dikatakan, dari aspek kuantitas, Unilaki senantiasa menerima lulusan S1, S2, dan S3 untuk menjadi tenaga pengajar. Berkaitan dengan itu, dalam rangka peningkatan kualitas, dosen tetap direkomendasikan untuk ikut program S2 dan S3, serta mengirim dosen tetap mengikuti berbagai pelatihan.

Pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas menjadi prioritas seperti pelatihan sistem penjaminan mutu pergurun tinggi, audit mutu akademik internal, pelatihan metodologi penelitian pelatihan Applied Approach dan penataran Pekerti.

Dijelaskan, Unilaki pun memberi beasiswa kepada 454 mahasiswa yang bersumber dari PPA, BBB, PPE, dan BLT. Aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tahun 2009 berhasil meloloskan 14 proposal penelitian atau sekitar 32,6 persen dari 43 yang diajukan.

”Bulan Oktober 2008 lalu, kami melaksanakan pelatihan metodologi penelitian dan penulisan artikel ilmiah bagi 35 dosen muda, atas bantuan DP2M Jakarta berupa dana penguatan kelembagaan sebesar Rp 70 juta,” tambah putra kelahiran Desa Meraka, Kecamatan Puriala (dulu Lambuya, red).

Tidak Diragukan

Koordinator Kopertis Wilayah IX, Prof Dr Basri Wello MA mengingatkan wisudawan Unilaki bahwa ijazahnya tidak diragukan. Ijazah dari Unilaki ini sama fungsinya dengan ijazah perguruan tinggi lain.

“Alumninya dapat diterima di seluruh Indonesia. Ijazahnya dapat digunakan dan tetap akan diterima, sebab Unilaki sudah terdaftar di Depdiknas,” ujarnya tanpa menyebut prosedur akreditasi.

Para alumni diingatkan akan pentingnya kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial. Sebab, tingginya jumlah perolehan IPK bukan satu-satunya indikator yang menjamin kualitas. Kemampuan non-akadenis sangat membantu keberhasilan seseorang. Banyak yang IPK-nya tinggi tetapi tidak sukses.

“Sekitar 70 persen keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan sosialnya, yakni kemampuan menjaga emosi, mengendalikan diri, mampu berbagi pengalaman dan hidup secara damai. Namun demikian yang sukar diprediksi adalah masa tunggu setelah selesai kuliah. Untuk standar nasional, minimal tiga bulan pascawisuda, dapat terserap di dunia kerja,” tambahnya.

Kepada Pemda Konawe dan Pemprov Sultra, Basri Wello berharap agar senantiasa meningkatkan bantuan terhadap Unilaki. Tahun 2011 nanti, tidak ada lagi dosen yang berkualifikasi S1 dan tidak tersertifikasi. Karena itu, ke depan perguruan tinggi harus mandiri dan melakukan rasionalisasi dosen. Peran Kopertis untuk mewujudkan hal itu sangat menentukan. (din)

Tabloid CERDAS, Makassar
No. 31, Vol IV, April 2009

1 komentar: