Jumat, 11 November 2011

Ismail Mokoagow: Penjaga Peradaban Masyarakat




Cita-cita sejak kecil bagi Ismail Mokoagow, SE, M.Si seorang DPK STIE Widya Dharma Kotamobagu, ingin menjadi seorang guru. Mengapai impian itu, dia lanjut studi pada Sekolah Guru Olahraga (SGO). Beberapa kali ikut tes CPNS, setelah tamat SGO, tetapi nasib baik belum berpihak pada dirinya, maka dia memilih melanjutkan jenjang studi ilmu ekonomi di Universitas Dumoga Kotamubagu.


-------------------

 
 

Ismail Mokoagow : Penjaga Peradaban Masyarakat


Cita-cita sejak kecil bagi Ismail Mokoagow, SE, M.Si seorang DPK STIE Widya Dharma Kotamobagu, ingin menjadi seorang guru. Mengapai impian itu, dia lanjut studi pada Sekolah Guru Olahraga (SGO). Beberapa kali ikut tes CPNS, setelah tamat SGO, tetapi nasib baik belum berpihak pada dirinya, maka dia memilih melanjutkan jenjang studi ilmu ekonomi di Universitas Dumoga Kotamubagu.


Usai merampungkan studi sarjana ekonomi, ternyata justru terbuka jalan menjadi dosen di almamaternya, maka dia pun termasuk di antara salah seorang dosen yang lolos tes CPNS 2005.
 
Profesi dosen ungkap pria kelahiran Kotamubagu Sulut, 5 Juli 1972 ini memberi kesempatan untuk mengenal lebih banyak lapisan masyarakat. Setiap saat dapat bertemu dan berinteraksi dengan warga yang berada di akar rumput. Di kesempatan yang lain, juga dapat berinteraksi dengan kalangan elite dari kelompok masyarakat.
 
Pilihan profesi dosen, maka setiap saat dituntut menjadi penjaga dari peradaban masyakat. Menjadi tempat rujukan dari masyarakat, mencarikan solusi dari akar masalah yang melilit dan mendera masyarakat. Netralitas profesi dosen yang hanya berpihak pada kebenaran menjadikan, sosok dosen dihargai dan dihormati di tengah masyarakat, kata Ismail Mokoagow. (yahya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar